"Terima kasih semesta setidaknya dia orang yang tidak dapat aku lihat masa depan yang hancur, namun semoga kamu bukan masa depan yang hancur untuk kita berdua. Kumohon!" *** "Kamu tampan, kaya, dan pintar Kia. Tapi sayang kamu pelupa dan teledor." "Aku bukan orang yang pelupa dan teledor. Sudah kukatakan jangan sembarang menilai orang lain!" "Iya kamu itu pelupa. Buktinya kamu lupa sama hatimu sendiri ditaruh dimana, yaudah tunggu saja mungkin besok atau lusa hatimu sudah bisa kamu ingat kamu letakkan dimana,Kia. Nanti kalau sudah ingat segera ambil dan letakkan dirumah." Ia berkata seraya menunjuk dirinya yang bermaksud dia adalah rumahku. Bukan tempat menginap.