Saat tangannya membuka laci dinakas satu persatu, mata Niall tertuju pada bingkai foto dilaci terbawah. Didekapnya erat foto itu didada. Air matanya kembali mengalir, luka dihati yang tidak pernah bisa sembuh kembali terasa sakitnya, dan kenangan suramnya kembali terputar layaknya sebuah kaset. Dimulai dari dua tahun yang lalu tepat saat Niall berulang tahun yang ke delapan belas.