"Jangan pergi" ucapan itu membuat Keisya berhenti berjalan dan membalikkan badan melihat tangannya yang sudah ditahan oleh Devan. Entah mengapa, dengan kata-kata itu ia berhenti dan memutuskan untuk mengikuti Devan. Tapi, ia tidak akan pernah tahu bahwa dengan keputusannya itu malah membuatnya terpuruk lebih dari yang selalu ia duga. Pasalnya, ia mengetahui bahwa penyebab orang tuanya meninggal bukan karna kecelakaan yang mereka alami. Keisya terus mengutuk Devan akan kejadian yang dialami orang tuanya. Ia terus menangisi kebodohannya dulu untuk pergi mengikuti Devan. Jika saja, ia tidak pernah mengenal Devan..Tidak, coba saja ia tidak pernah mengikuti turnamen itu. Mungkin, sekarang ia bisa bahagia dengan adanya orang tua yang mendampinginya. Tapi, itu hanya penyesalan semata. Karna, nasi sudah menjadi bubur. Lalu apakah yang harus Keisya lakukan agar bisa mengirim orang yang membuat kedua orang tuanya meninggalkannya ke penjara?All Rights Reserved
1 part