"Terkadang manusia seperti buah dari tumbuhan belukar yang diterpa angin. Tapi, burung pun tidak mau memakannya. Tidak manis, tidak pahit, tidak beracun, tapi juga tidak menyehatkan. Bisa dibilang benar-benar tidak berguna, buah yang hampa. Tidak ada yang mau memetiknya, jadi dia akan layu, membusuk, dan lenyap. Jadi tolong, jangan lupakkan diriku. Karena aku tak punya teman sekali pun. Dulu, aku mempunyai seorang teman. Namun Ia malah mengkhianatiku. Setiap masuk kelas, Ia selalu mengambil uang sakuku, begitu pun dengan ayahnya. Ayahnya merupakan pemilik tanah sekitar daerah ini, karena keterbatasan uang, Ia membakar rumahku karena keluargaku sudah melewati batas waktu pembayaran pajak. Tolong, jangan lupakan diriku," raut muka Rangga seakan bisa membuat siapa saja yang mendengar ceritanya menjadi iba. Aku melihat Ia mulai meneteskan air mata.
تدور القصة حول قوة رابطة الإخوة وكيف يمكن للحب بينهم أن يكون طوق النجاة في أوقات الشدة.
عندما تواجه الأسرة حادثة كبيرة تغير حياتهم، تتحول العلاقات من حب وحنان إلى توتر وصراعات، وتُبرز القصة كيف يمكن للضغوط والأولويات أن تؤثر على النفوس وتُثقل القلوب دون أن يلاحظ أحد، وكيف يمكن أن يكون أقرب الناس إليك ابعدهم.
ورغم القسوة والخيبات التي تفرقهم مؤقتًا، تُظهر القصة كيف أن وجود من يحبك بجانبك يمكن أن ينتشلك من اليأس، وكيف يكون للأمل النصيب الأكبر في رحلة التعافي.
إنها قصة عن الألم، الكفاح، وإعادة بناء الجسور المهدمة بروح الحب والتسامح،
الغفران، وتحمل المسؤولية، مع إبراز مشاعر الحب والخذلان والصراع بين الماضي والحاضر.