"Ini cerita ku, Sebelumnya, Aku tidak pernah membayangkan akan mengenalmu, bahkan aku tidak pernah melirikmu sedikitpun. Hingga saat nya tiba, aku dan kamu saling mengenal. Jujur saja, kamu datang disaat yang begitu tepat. Awalnya aku tidak ingin menaruh harapan karena aku tau itu tidak baik. Tapi seiring berjalan nya waktu aku tidak bisa membohongi perasaanku sendiri. Iyaa, aku telah luluh dan dengan mudah aku jatuh hati kepadamu. Tapi aku selalu mencoba untuk mengendalikan rasa ku. Tapi aku gagal, hingga aku begitu yakin dengan perasaanmu. Hari berlalu dengan cepat, hingga waktu untuk pergi pun tiba. Apa yang kamu pikirkan pada saat itu? Kamu pergi seolah aku tidak pernah ada dikehidupanmu. Berfikirlah, bagaimana perasaanku saat itu? Untuk bertanya pun aku terlalu takut tak ada jawab. Aku yang tak pernah berfikir jika kamu akan pergi. Mungkin aku yang bodoh disini, harusnya dari awal aku menyadari "kamu yang terus menghindar" bukan kamu yang "sedang merasa lelah". Seharusnya pada saat itu aku tidak perlu repot-repot berfikir positif bahkan memahami semua perlakuanmu, itu hanya membuatku sakit. Berbicaralah dengan jujur bukan dengan menghindar seakan akan kamu bersembunyi, itu hanya membuatku semakin lelah. Percayalah, aku melewati itu dengan tidak mudah. --