"Alvi? Woy gila sombong lu!" Panggil seorang gadis dengan tidak tahu malunya.
"Eh? Siapa yah?" Jawab seorang laki-laki yang bernama Alvi tersebut dengan bingung.
"Dasar! Udah pake kacamata tetep aja ga ngenalin kita." Sewot gadis tadi.
"Oh iya, lo Sasa kan?" Tebak Alvi senang karena berhasil mengenali gadis tersebut dari wajah dan cara bicaranya yang tidak pernah berubah.
"Nah itu lo inget." Lalu Sasa pun tertawa dan menyadari keterdiaman seseorang disampingnya. "Eh Vi, kalo sama yang ini inget ga?" Pancing gadis yang bernama Sasa tersebut sambil melirik seorang gadis lain yang sedang berada disampingnya, yang sejak tadi hanya diam membatu.
"Ingetlah, mana bisa gue lupa?" Jawab Alvi sambil tersenyum menatap seseorang gadis disamping Sasa.
"Sa, gue harus ke toilet sebentar." Bisik gadis tersebut, yang sejak tadi hanya diam. Sasa menahan tangan gadis tersebut, untuk mencegahnya pergi.
"Ya elah, lo gak usah nerpes gitu lah Ly. Santai aja, ini kan orang yang lo kangenin? " Jawab Sasa sambil cengengesan. Gadis itu diam menatap temannya, Sasa. Dan dia memaki Sasa dalam hati karena mulutnya terasa kaku untuk digerakkan.
Sialan Sasa.
"Hai Lily, apa kabar? Udah lama ternyata kita ga ketemu, ga nyangka lo makin cantik dari yang terakhir gue liat." Sapa Alvi sambil tersenyum kepada gadis disamping Sasa.
Sialan Alvi. Dia tetep ganteng dan semakin menawan.
-------
Ini cerita seorang gadis yang merindukan cinta pertamanya sejak lama dan saat bertemu kembali, apakah rasa itu tetap sama? Ataukah sudah berubah?
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.