[18+ Teenager stories only]
°°°°
Agatha Valerie Cassiopeia
Gadis cantik primadona Avenue Senior High School dengan wajah western-nya yang selalu berhasil memikat siapapun yang melihatnya. Bodygoals, kulit putih mulus, juga cerdas. Anak konglomerat yang memiliki puluhan cabang perusahaan di berbagai negara, wakil ketua OSIS, dan ketua ekstrakulikuler muaythai.
Semua orang selalu menilai Valerie sempurna. Selalu mengira bahwa Valerie adalah gadis paling beruntung karena apa yang dimilikinya. Sayangnya, ada satu kekurangan Valerie. Yaitu, tidak pernah memiliki kekasih.
Darel Miliano Avegas
Anak dari pemilik Avenue SHS sekaligus pengusaha terbesar kedua dalam dunia bisnis bernama Nauval Avegas. Dikenal sebagai pribadi yang sangat buruk. Sering mencari masalah dengan melanggar aturan sekolah, membolos, menjahili teman-teman atau bahkan gurunya, dan sikap yang paling membuatnya terkenal adalah player.
Dalam satu bulan, Darel bisa saja memiliki delapan mantan atau bahkan lebih. Waktu tercepat ia pacaran adalah dua jam. Dan yang paling lama itu seminggu. Hampir sebagian siswi Avenue SHS pernah dipacari oleh Darel. Darel adalah pangeran pujaan di lingkungan Avenue. Wajah keturunan bulenya, tentu saja akan terlihat sangat mengagumkan jika dilihat.
Dari puluhan siswi yang pernah Darel pacari, dan ratusan siswi lainnya yang selalu berhasil Darel luluhkan, hanya satu siswi yang tak pernah berhasil Darel dapatkan, yaitu Valerie, gadis dengan segala sikap cueknya terhadap lawan jenis. Dan Darel selalu merasa tertantang untuk mendekatinya.
"Gue janji. Gue bakalan bikin lo cinta mati sama gue, Agatha Valerie."
Cover cr; weheartit
°°°
#1Brokengirl in 28July'18
#33Shawnmendes in 30July'18
#36Ceritaremaja in 3Sept18
#63New in 4Sept18
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan