Story cover for Sepasang Renjana by torehanrasaku
Sepasang Renjana
  • WpView
    Reads 346
  • WpVote
    Votes 6
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 346
  • WpVote
    Votes 6
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Mar 17, 2018
[REVISI] "Ungkapan Rasa Dalam Kata"

Secercah embun pagi menetes diatas helaian daun yang indah. 
Mewujudkan rasa ketenangan yang mendalam dalam setiap sanubari insani. 
Terdengar suara kicauan burung nan indah, menghiasi pagi-pagi pada hari ini. 
Sedikit demi sedikit sang mentari pun menyembul dari sebuah celah kecil dedaunan. 
Menyebar menjadi cahaya yang berguna bagi setiap makhlukNya.

Hari telah berganti hari, bulan pun mengikuti menjadi tahun.
Hingga kita tak tahu waktu akan berganti apa nantinya.
Meskipun dunia ini terlihat terang seperti  apa adanya, tetapi hati ini kelam di dalamnya. 
Sang Pemberi sinar pun tak kunjung datang tuk menerangi setiap bilik di dalamnya.

Mencari terus mencari meski celah itu tak kunjung datang.
Tak urung niat ini berjuang hingga lelah dan basah kuyup keringat membebani.
Terus mencari celah cahaya dari Sang Ilahi dengan kegigihan dan kesungguhan diri.
Melawan perlakuan nafsu duniawi.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Sepasang Renjana to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Afwan Yaa Alfathunnisa [End] by yunimatul27
12 parts Complete
📢 [Rampung, Tamat, End] 📝 Belum Revisi ➡️ Cerita Pertama Blurb: Arul Haidar Al-Qousy. Pria frustasi yang membunuh dirinya sendiri secara perlahan dengan terus-terusan merokok dan meminum minuman bersoda. Sang Kakek yang tak tahan melihat kegilaan cucunya lantas mengirim Arul ke pondok pesantren. Di sana, Arul tanpa sengaja bertemu dengan Almeera Hasna Alfathunnisa. Seorang santri putri yang mengajarinya tentang dua prinsip Jawa dalam mensyukuri hidup, 'memayu hayuning bawana' dan 'urip kuwi urup.' 'Witing tresna jalaran saka kulina.' Mereka yang memiliki hobi yang sama, membuat mereka sering berjumpa. Lalu kebiasaan itu menumbuhkan gejolak cinta di antara keduanya. Namun sayang, ketika benih cinta di antara keduanya telah mengakar kuat dalam inti jiwa, Sang Maha Cinta lantas menguji. Ketika Sang Kiai pondok pesantren sakit, Arul mengetahui fakta bahwa Nisa ternyata adalah seorang kaum ningrat pesantren, Nisa adalah putri tunggal kianya. Sang Kiai yang takut akan masa depan pondok pesantren pun, lantas menjodohkan Nisa dengan salah satu Gus ningrat pesantren pula. Lalu, bagaimanakah sikap Arul dalam menghadapi fakta itu? Apakah ia akan mundur perlahan karena merasa tak pantas? Ataukah ia akan tetap memperjuangkan cintanya? Sekalipun, ia masih jauh dari kata Imam Masa Depan. In syaa Allah dilengkapi dengan: 📎Puisi 📎Wawasan keislaman 📎Serba-serbi Bahasa Jawa Mugi bombong ing penggalih panjenengan 😇 History Rank : #1 in cinta (19/06/2021) #2 in remaja (19/06/2021) #2 in pesantren (19/06/2021) #4 in islami (19/06/2021) #5 in poetry (21/06/2021) #6 in quotes (20/06/2021) Komentar mereka tentang Afwan Yaa Alfathunnisa ada di dalam chapter 😊
You may also like
Slide 1 of 9
Afwan Yaa Alfathunnisa [End] cover
Giwang cover
Arshy ✓ cover
Daily Quotes cover
Kutipan Literasi (Kumpulan Quotes) [SUDAH TERBIT] cover
Setulus Rasa Untuk Kehidupan cover
TINGGAL SEATAP | BBB FANFIC  cover
A Letter to My Sister cover
Goresan Pena Pengagum hujan cover

Afwan Yaa Alfathunnisa [End]

12 parts Complete

📢 [Rampung, Tamat, End] 📝 Belum Revisi ➡️ Cerita Pertama Blurb: Arul Haidar Al-Qousy. Pria frustasi yang membunuh dirinya sendiri secara perlahan dengan terus-terusan merokok dan meminum minuman bersoda. Sang Kakek yang tak tahan melihat kegilaan cucunya lantas mengirim Arul ke pondok pesantren. Di sana, Arul tanpa sengaja bertemu dengan Almeera Hasna Alfathunnisa. Seorang santri putri yang mengajarinya tentang dua prinsip Jawa dalam mensyukuri hidup, 'memayu hayuning bawana' dan 'urip kuwi urup.' 'Witing tresna jalaran saka kulina.' Mereka yang memiliki hobi yang sama, membuat mereka sering berjumpa. Lalu kebiasaan itu menumbuhkan gejolak cinta di antara keduanya. Namun sayang, ketika benih cinta di antara keduanya telah mengakar kuat dalam inti jiwa, Sang Maha Cinta lantas menguji. Ketika Sang Kiai pondok pesantren sakit, Arul mengetahui fakta bahwa Nisa ternyata adalah seorang kaum ningrat pesantren, Nisa adalah putri tunggal kianya. Sang Kiai yang takut akan masa depan pondok pesantren pun, lantas menjodohkan Nisa dengan salah satu Gus ningrat pesantren pula. Lalu, bagaimanakah sikap Arul dalam menghadapi fakta itu? Apakah ia akan mundur perlahan karena merasa tak pantas? Ataukah ia akan tetap memperjuangkan cintanya? Sekalipun, ia masih jauh dari kata Imam Masa Depan. In syaa Allah dilengkapi dengan: 📎Puisi 📎Wawasan keislaman 📎Serba-serbi Bahasa Jawa Mugi bombong ing penggalih panjenengan 😇 History Rank : #1 in cinta (19/06/2021) #2 in remaja (19/06/2021) #2 in pesantren (19/06/2021) #4 in islami (19/06/2021) #5 in poetry (21/06/2021) #6 in quotes (20/06/2021) Komentar mereka tentang Afwan Yaa Alfathunnisa ada di dalam chapter 😊