Coldest Prince (On Going)
  • MGA BUMASA 452
  • Mga Boto 43
  • Mga Parte 1
  • MGA BUMASA 452
  • Mga Boto 43
  • Mga Parte 1
Ongoing, Unang na-publish Mar 19, 2018
Mature
"kakak ganteng, mau gak jadi pacar Handa? mau yah? Handa gak nakal kok, Handa pasti nurut sama kakak. Kakak ganteng mau kan?"
.
.
.
"maaf, gue gak suka bocah. gue sukanya yang gede-gede."
.
.
.
"Handa udah gede kok, udah kelas 1 SMP, bentar lagi SMA."
.
.
.
"lo gak ada melonnya. Datar."

---
menerima penolakan beberapa kali tidak membuat Rehanda Cailtyn Hermawan jera. beberapa kali juga menerima hujatan namun tidak ada yang mempan juga. bertemu dengan Seorang Nathaniel Robertson membuatnya harus selalu ekstra penuh untuk menguatkan hatinya, karena hanya penolakan dan hujatan dari laki-laki itu yang bisa membuat hatinya merasakan sakit yang teramat dalam.
All Rights Reserved
Table of contents

1 parte

Sign up to add Coldest Prince (On Going) to your library and receive updates
o
Mga Alituntunin ng Nilalaman
Magugustuhan mo rin ang
Stay (Away) ni hazelaice
64 Mga Parte Kumpleto
⚠️Cerita Mengandung Bawang⚠️ "Lo maunya apa sih?!" Prilly mengeluarkan seringai menggodanya. Tangannya terulur menuju kerah seragam Ali, ia menarik kerah Ali hingga tubuh Ali terhempas mendekat ke arahnya. Lantas ia berbisik dengan suara seraknya, "Lo tanya mau gue? Mau gue itu cuma hati lo." "Murahan," ujar Ali sarkastik sambil menarik tubuhnya menjauh. Prilly masih mempertahankan seringaiannya. "Gue gak bakal semurahan ini kalo lo gak jual mahal sama gue," balas Prilly berusaha memepetkan tubuhnya kepada Ali. Hal itu membuat Ali berdengus jijik, enggan luluh dengan sikap Prilly. "Cih, dasar jalang!" Prilly menatap tepat di bola mata Ali, ia memonyongkan bibirnya dan memajukan dirinya seperti ingin mencium Ali. Tetapi, hal itu tentu hanya sebuah gertakan saja. "Gue gak bakal jadi jalang, kalo lo gak nolak cinta gue!" Prilly berteriak kencang tanpa memikirkan harga dirinya lagi. "Tapi, gue udah punya pacar!" Ali berdesis sembari menatap tajam Prilly. "Putusin pacar lo, terus jadian sama gue. Gampang 'kan?" Ucapan enteng Prilly membuat emosi Ali tersulut. "Lo gak cinta sama gue tapi lo terobsesi buat milikin gue. Dan itu buat lo gila!" Prilly berdecih, "Iya. Gue gila. Dan itu semua, karena lo!" Dua tahun bukanlah waktu yang singkat bagi Prilly untuk mengejar Ali dengan cara-cara murahan, dan hasilnya ia selalu ditolak mentah-mentah oleh Ali. Ini semua berawal dari Prilly yang sering mengumbar gombalan kepada laki-laki di kelasnya dan Ali adalah salah satunya, dan itu semua berakhir pada perasaan semu yang nyata. Awalnya Ali tidak pernah menganggap serius gombalan Prilly, tetapi Prilly mulai melakukan tingkah konyol, seperti saat Prilly mengumumkan kepada seluruh teman sekelasnya bahwa mereka resmi berpacaran. Hal itu membuat Ali muak dan membenci Prilly. Oleh karena tingkah murahan Prilly, Ali tidak ingin berinteraksi selayaknya teman sekelas kepada Prilly. Seringkali Ali menyuruh Prilly menjauh, namun selalu dibantah dan Prilly memilih untuk b
Untitled 2017  [Ongoing] ni Sandrialova
11 Parte Ongoing
Keduanya sama-sama tertawa ketika suasana perlahan mencair. Juwita yang mulai membuka diri kini kembali melontarkan pertanyaan acak yang Ia sesali setelahnya. "Kamu kalo kesini sama siapa, raf ? Pacar ?" Raut lelaki itu tiba-tiba berubah. Tatapan matanya berpendar kearah lain, menyembunyikan cemas yang tersirat di balik jawabannya yang santai. "Pacar saya lagi gga di sini, Rei. Dan dia bukan anak tongkrongan kayak kita." Tanpa sadar gadis itu menahan nafasnya sendiri, belum siap dengan jawaban yang diterimanya. "Oh, gitu. Udah lama LDR-nya ?" Juwita bertanya lagi dengan wajah ingin tahu, walau kenyataannya justru sebaliknya. Sebab menurutnya akan aneh ketika topik itu hanya berhenti sampai di situ saja. "Sejak lulus kuliah. Dua bulan yang lalu. Dia sekarang lagi lanjutin S2 di Jakarta." "Wowww,,,hebat ya dia masih semangat untuk kuliah. Limitted edition tuh cewek kayak gitu. Kamu beruntung, raf." Lelaki itu hanya menjawabnya dengan senyuman tipis. Kepalanya menunduk, menyembunyikan wajahnya dari Juwita yang sedang menatapnya nanar. Setelahnya, obrolan itu terjeda beberapa saat. Keduanya kembali sibuk dengan isi kepala masing-masing. Juwita yang merasa bersalah karena telah menghadirkan pembahasan yang berat, juga Asraf yang kini sedang mengabaikan kenyataan yang membuat suasana kembali hening. "Kayaknya salah banget ya kita baru ketemu sekarang ?" Rasanya seperti ada sebuah kekuatan besar yang menyerap habis suara-suara di sekitar mereka. Heningnya terasa mencekam ketika hanya ada suara Asraf dan debar jantungnya di sana. Pertanyaan Asraf tadi menggaung di telinga, menimbulkan rasa perih yang tidak seharusnya ada. Untuk apa Ia merasa kecewa ketika tahu bahwa Asraf ternyata sudah punya pacar ? Bukankah mereka tidak pernah memiliki hubungan yang spesial sebelumnya ?
Magugustuhan mo rin ang
Slide 1 of 10
Date With Benefit cover
The Real Brengsek Boy (END)  cover
Arsyilazka cover
Something About You cover
She is fake nerd?✔(Proses Revisi) cover
Stay (Away) cover
intimacy issues cover
Say My Name cover
Fake Nerd  cover
Untitled 2017  [Ongoing] cover

Date With Benefit

37 Parte Ongoing

Menjatuhkan harga diri dengan menyatakan cintanya kepada seorang pria adalah harga mati yang harus dibayar oleh seorang Resyakilla Rumi Anindita. Walaupun begitu, Anindita sama sekali tak menyesalinya lantaran pria yang ia tembak adalah Nathaniel Elang Daneswara, crush-nya saat SMA. Pertemuan keduanya di sebuah acara reuni membuat Anindita yang sudah bertahun-tahun menyembunyikan profesinya sebagai penulis, tiba-tiba memiliki sebuah ide untuk membuat karangan fiksi untuk para penggemarnya. Namun dalam proses penulisannya, ia memiliki sebuah kesulitan lantaran perbedaan di antara dirinya dengan Nathan. Seolah takdir memihaknya, Nathan yang saat itu menjadi sasaran imaginasinya tiba-tiba mengiriminya pesan beberapa hari setelah mereka bertemu di acara reuni hingga membuat keduanya menjadi semakin dekat. Karena kedekatan keduanya itulah, Anindita memanfaatkan kesempatan untuk melancarkan proses menulisnya dengan menyatakan cinta kepada Nathan. Namun tembok tinggi yang menjadi penghalang keduanya membuat Nathan berpikir ulang untuk menerima pernyataan cinta dari Anindita. Akankah Nathan menerima Anindita menjadi kekasihnya? Dan apakah mereka bisa menghancurkan tembok pemisah di antara keduanya agar bisa bersama selamanya, atau justru Anindita akan meninggalkan Nathan setelah urusannya selesai?