❝ disini aku berusaha menceritakanmu kedalam goresan-goresan pena catatan harianku, aku seperti orang gila yang dihancurkan oleh rindu rindu yang sangat menggebu dan begitu dahsyat. ❞
Maya Kinanti, kau ingat namaku kan? Jika iya, balas surat ini. Sengaja sekali aku memberikan foto saat masih SMA, agar kau mengingat diriku.
Bagaimana kabarmu? Baik-baik saja kan? Senyummu tetap secerah matahari kan? Bagaimana keadaan Anton? Kucing samping rumahmu itu yang selalu mencuri ikan yang kamu sukai?
Aku masih ingat betul tentang semuanya, tentang masa persahabatan, perpisahan, tawa, canda bahkan senda dan sendu pun ada, juga tentang cinta kita.
Hei, bagaimana kabar harimu? Masih konyol seperti biasa? Rindu ini menyiksaku, semakin hari semakin abu. Bukan warna putih ataupun hitam, tapi samar-samar diantara keduanya.
Di umur yang ke-25 ini, aku sangat mengharapkan kau kembali. Aku merindukanmu, merindukan segala tentangmu.
Bolehkah aku bernostalgia tentang masa kita? Masa percintaan kita? Aku akan menggoreskannya, dengan pena.
Jakarta, April 01 2018
Tertanda, Sendumu
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.