INEFFABLE LOVE

Pernah bersumpah tidak akan pernah mau bertemu dengannya. Namun apa daya, takdir mempertemukan mereka kembali sebagai client perusahaan tempat amira bekerja. Apakah Amira bisa tetap profesional dan mempertahankan reputasinya sebagai karyawan terbaik dan mengesampingkan rasa sakitnya? Ataukah ia menyerah?

***
"maaf saya harus kembali, banyak yang yang harus saya kerjakan". Ujarku.
"Ra aku mohon ra, aku mau bicara" Ucap arka lagi, masih berusaha menghalangi jalan ku.
"Ra aku minta maaf" Seketika membuat ku langsung terdiam di tempat.
"Maafin aku Ra" Ulangnya lagi.
"Maaf untuk?" Tanyaku, Ia terdiam dan menundukan pandangannya ketika aku berani melihatnya.
"Untuk apa?" Aku kembali bertanya.
"untuk semua nya". Jawabnya dengan mengangkat kepalanya dan menatapku.

****
" Aku bukan orang bodoh ka, kenapa kamu begini? kenapa kita jadi asing begini? apa gak ada yang bisa diusahakan agar kita kaya kemarin lagi?" Jelasku tak terasa air mata ini menetes tanpa bisa kuhindari.
"Apa yang perlu diusahakan? Memangnya kita pernah ada hubungan?" Jawab nya dingin.

Seketika aku merasa lemas, Jawabannya itu seperti membuat lubang besar di hatiku, sekilas aku melihat ada raut penyesalan ketika ia mengatakan itu namun kembali ia menatapku dingin.
"Baik, kalau itu mau kamu" lalu aku membalikan badan.

Ya, memang tidak pernah ada kata kita diantara mereka, memulai pun tidak. Tapi bukan berarti mereka tidak punya cerita bukan?