(Sebuah prekuel dari Telepon Tengah Malam series) Pagi itu, kembali kubuka jendela kamar kostku dan mata ini langsung menatap ke kost seberang. Mencari sosok itu, berharap melihat senyumnya, canda tawanya, cerianya. Dan tak lama harapan itu terjawab, dia muncul di teras kostnya dgn senyumnya, ya senyum itu, walau bukan untukkuAll Rights Reserved
1 part