FF/NARUSASU
Sasuke tau dirinya bukanlah orang suci. Kenyataan bahwa sang monster Susanoo bercongkol di dalam tubuhnya, sama sekali tak membuatnya bangga. Bagaimana dia bisa bangga dengan alat pemusnah manusia yang telah membunuh ibunya itu? 19 tahun dia hidup dalam keterpurukan, ingatan saat usianya masih 5 tahun dan membunuh sang ibu dengan tanganya sendiri, sungguh setiap hari adalah mimpi buruk baginya.
Ayah serta kakak memang tak menyalahkanya, tapi apa boleh buat? Salahkan gen keras kepala dari ayahnya yang membuatnya begini. Oh, jangan lupakan naruto yang tidak bisa membiarkan kehidupan uchiha kita itu tenang. Pemuda pirang itu sungguh membuat hidup tenang uchiha muda, menjadi seterjal tebing karang di pulau monster.
Sungguh, sasuke ingin hidup tenang, tanpa bayang bayang kisah asmaranya dengan si pirang idiot itu, bayang bayang klan uchiha, susanoo, bahkan rasa bencinya pada dirinya sendiri. Saking bencinya, sasuke tak akan ragu menyayat kulitnya dengan kusanaginya itu. Merasakan bagaimana darah itu, darah ibu dan ayahnya, merembes keluar melalui proses pedih yang sangat dicandu olehnya.
Rasanya begitu menyenangkan saat melihat darah itu keluar, rasa perih dan panas yang menggelitiki luka itu, dan rasa lemas saat daranya secara perlahan berkurang dan membuat tenaganya habis. Mungkin ini rasanya diambang kematian, pikirnya. Sayangnya, usaha itu entah mengapa selalu gagal. Selalu saja ada yang menemukan dirinya, saat luka ditubuhnya perlahan menguras kesadaran si bungsu uchiha. Dan itu membuatnya mengulangi hal yang sama.
Oke, ini my first ff narusasu gue. Ada homonya, dan yah, yang homophobic, diharap jng mendekati ff ini, tapi ya, yang mau terapi buat ngilangin homophobic nya mendekatlah, silahkan, hehehe. And, don't forget buat mengenang kehadiran kalian di ff gue, tinggalkanlah bukti berupa vote and coment. Bye bye....
tidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pusat kota....
15 tahun terkurung di tempat yang gelap tanpa ada yang tau bagaimana keadaannya, sebuah bangunan yang bahkan tidak ada jendela yang membuat cahaya masuk untuk sekedar menjadi penerang....
"Dia sangat bau hyung" park Jisung....
"panggil papa, tidak mungkin kita membiarkan dia di sini" park Minhyung/Mark....
"tempat ini juga bau" park Chenle.