"Nick,"
"Dalam rangka apa lo datang kesini?"
Lelaki itu menengok. "Yang penting,gue bukan ngikutin lo!"
"Jangan ke ge'eran,jadi cewe!"
" Orang yang kenal sama lo,belum tentu mereka peduli dengan hidup lo."
"Jadi,berhenti seolah-olah lo punya segalanya!" Perempuan itu mengernyit tidak mengerti dengan apa yang laki-laki itu bicarakan. Air muka nya berubah masam saat mendengar nada kalimat terkahir yang di lontarkan oleh si lelaki tersebut.berbeda.jelas berbeda dari kalimat sebelumnya,ia tersadar saat laki-laki itu jalan tepat di samping sisinya,ia berujar pelan.
"Lo berubah,"lelaki itu bergeming,dadanya bergemuruh,tangannya terkepal kuat-menahan emosi yang menyulut dirinya. Ia melangkah mundur,berhenti tepat di depan
Maira Villiami Pradipta,seorang anak gadis yang terlahir dari keluarga terpandang.perusahaan papanya berkerja sama dengan perusahaan sang grandpa menjadi satu perusahaan yang sangat besar,dan juga terpandang.
Sifatnya yang friendly,ramah,dan juga manja itu menyebabkan orang yang berada di dekatnya selalu enjoy.tapi ia tidak suka dirinya terlalu banyak di kenal orang,dan menjadi bahan pusat perhatian banyak orang. Sifat yang dahulunya sangat baik dan sopan berubah 180 derajat saat dirinya tidak siap menerima takdir yang menimpah keluarganya,jangan salahkan takdir-karena memang ia tidak salah.
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.