Aku hidup dimana sebuah bencana menghancurkan kotaku, bahkan sebagian keluargaku. Aku "Rahmat Ridha". salah satu saksi hidup dasyatnya ujian Tsunami di Banda Aceh, yang memberiku pelajaran berharga. Usaha Orang tuaku hancur, bahkan Ibu dan Kakakku meninggal dalam bencana itu. Pada langit merah tak lagi kudengar keceriaan anak anak ketika dinginnya ice cream menyentuh bibir mungil mereka, di awasi perempuan perempuan yang membawa mereka. perempuan yang fokus walau berada di meja bundar yang jauh. seperti biasa mereka berbicara, bicara akan masa lalu, bicara akan masa depan dan bicara kebanggaan si kecil mereka, karena si kecil berhasil melakukan hal sederhana. Sore yang telah berlalu itu akan selalu aku rindukan dimana suara suara kecil dan berisiknya perempuan. Harus terganti dengan kesunyian dan dingin udara kematian sang peristiwa pagi. aku duduk dan berdoa. berharap akan ada lagi, akan kembali lagi, cinta dan kebahagian yang tercipta dari hasil karya sederhana. Butiran tepung yang menghimpit buah dan melebur ke air, perlahan berubah menjadi titik beku yang mereka sebut Ice cream. Aku akan mencoba bangkit untuk membuktikan kepada semua bahwa cinta dan kebahagian itu akan kembali. perjalanan itupun ku mulai setelah peristiwa pagi yang tak bisa aku lupakan. semua kejadian itu melebur menjadi suatu pembelajaran yang terbaik bagiku. aku akan bercerita kepada Aceh dan dunia. tentang Ice cream, persahabatan, perjuangan, kegagalan, cinta dan rasa rindu untuk mengenang apa yang pernah ada dalam kehidupanku. Aku akan menjadi ruang waktu agar mereka bisa mendengar peristiwa itu. Dan Aku akan bangkit dengan sisa puing puing runtuhnya semua yang pernah berdiri tegak di tanah aceh. karena.. "keterbatasanlah yang menciptakan kreatifitas tanpa batas"
8 parts