"Gue baru sadar senyum dia adalah pelipur hati, dan pelukannya adalah kehangatan yang selama ini gue cari." -Rakha . . . . . Kamu turun sembari tak lepas memandangi diriku, kita tersenyum saling malu-malu. Padahal sedetik yang lalu ingin ku mengumpat kekesalan karena hujan yang mungkin akan mengagalkan rencanaku Namun setelah melihat Rara, aku bersumpah Jakarta tidak akan seromantis itu. Mengingat, Jakarta ialah kota padat lalu lintas. "Apa liat-liat emang gue pisang?" Ujarmu dengan semburat merah di pipi. "Yeh apasih Ra. jalan lagi yuk, udah tinggal gerimis nih." "kemana?" "Maunya kemana?" "Kemana aja asal sama Rakha." Dan pelukanmu lebih hangat dari biasanya.Public Domain
1 part