Hidup di keluarga yang hancur sangat tidak menyenangkan. Aku dibully di sekolah baru, Ayah telah tiada, Ibu tidak bisa bicara, Kakak hidup tak karu-karuan lagi. Ditambah lagi dengan diriku yang pada jaman modern seperti ini masih menggunakan HP yang bukan layar sentuh, makan hanya nasi dengan lauk sisa dari makanan yang belum dimakan dari tempat Ibuku bekerja, hanya tinggal di kos-kosan bersama dengan Ibu, harus berjalan kaki setiap hari ke sekolah, ah.. dan aku masih dibully ? Tapi, siapa dia ? Laki-laki yang aku temui saat berada di New Zealand ? Kenapa dia berbahasa Indonesia juga ? Kenapa dia sering menolongku dan ada di sisiku ? Dan kenapa dia sering sekali aku jumpai juga saat aku sudah balik ke Indonesia ?