Setiap hari Sabtu, aku menatapnya. Pria yang sama, baju yang sama, gaya rambut yang sama, berdiri di tempat yang sama, di jam yang sama pula. Aku tertarik padanya. Pada matanya yang menyorotkan kebencian. Aku tertarik padanya. Pada sikap disiplinnya yang selalu datang tepat waktu. Aku tertarik padanya. Pada dia yang hanya akan menatap beberapa jam yang ada di toko antik ini. Ya, aku tertarik padanya untuk alasan yang tidak pasti.