Seorang anak kecil yang kebahagiaannya terancam karena keluarga. Bahkan hingga ia dewasa,ia tak pernah berpacaran karena trauma dengan masa lalunya. Namun, ia bukan trauma karena pernah disakiti. Melainkan karena ayahnya. Tapi akhirnya ia bisa yakin bahwa akan ada seorang laki-laki yang tidak seperti ayahnya. Dan benar, laki-laki itu ada di depannya. Sayangnya ketika ia mulai yakin, ia kembali trauma karena salah satu temannya. Perlahan, ia melupakan si laki-laki itu. Sahabatnya berusaha menghilangkan traumanya. Tapi ia terlanjur kecewa saat melihat kejadian yang membuatnya takut. Namun saat ia berusaha melupakan si laki-laki itu, si laki-laki itu justru mengungkapkan perasaannya. Terus si gadis itu nerima nggak? Dia masih trauma nggak? Simak aja ;)