Tentang Langit
  • Reads 28
  • Votes 1
  • Parts 1
  • Time 14m
  • Reads 28
  • Votes 1
  • Parts 1
  • Time 14m
Ongoing, First published Mar 29, 2018
Bahkan sejak menjadi ruh yang belum bersatu dengan raga, manusia tahu bahwa dunia memang tak akan banyak menunjukkan keramahan. Lantas mengapa Tuhan tega membiarkanmu berkeliaran di dunia yang demikian? Mengapa Tuhan membiarkamu untuk menapak jalan dengan banyak batu? Mendaki gunung dengan banyak jurang? Juga menanjak tebing tanpa pengaman?  Jika kau tanyakan itu pada Hening Biru Langit, ia akan dengan mantap menjawab "karena kita memang sempurna dan pantas menikmati itu", bukankah jika kau berhasil menapak jalan berbatu, kau akan melihat jalan yang  mulus, jika tidak, maka mungkin ada yang salah, bukankah setelah mendaki gunung dengan banyak jurang kau akan melihat hamparan edelweis yang indah? Bukankah setelah memanjat tebing kau akan nikmati hamparan langit yang indah? Hamparan langit yang bahkan terlihat menyatu dengan Bumi. Sebuah fenomena yang menampik teori sastra tentang perumpamaan"Bumi dan Langit" yang penuh perbedaan. Lantas bagaimana jika sebelum mencapai puncak gunung dan tebing kau terpeleset dan jatuh? Bagaimana kau akan menikmati tawaran itu? Bukankah sangat sakit pada akhirnya? Karena itulah yang dialami oleh Alfarellza Dewanda Rahardi. Layaknya langit yang selalu berubah dan menyimpan banyak kesedihan dengan hujan sebagai tanda pelampiasan, maka itulah dia. Seorang yang selalu menganggap bahwa hidup dan kehidupan bersalah padanya.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Tentang Langit to your library and receive updates
or
#19tenfiction
Content Guidelines
You may also like
Slide 1 of 1
Saving Elliot ✓ cover

Saving Elliot ✓

32 parts Complete

Elliot Jensen and Elliot Fintry have a lot in common. They share the same name, the same house, the same school, oh and they hate each other but, as they will quickly learn, there is a fine line between love and hate.