Eccedentiast
  • Reads 93
  • Votes 16
  • Parts 6
  • Reads 93
  • Votes 16
  • Parts 6
Ongoing, First published Mar 30, 2018
"Bi I Love You!" teriak Alan di tngah lapangan basket indoor di sekolahnya. Seketika fokus semua murid tertuju pada Alan yang berada di tengah lapangan. Mega mendelik ke arah Alan. 

Mega melangkah menuju Alan dengan nafas memburu dan muka memerah menahan malu. 
 
Alan tersenyum manis saat Mega berada di depannya. Mega sedikit mendongak untuk menatap Alan karna cowo itu jauh lebih tinggi darinya.

"Idiot." ketus Mega sambil menginjak kaki Alan. Tawa menggelegar dari sisa siswi yang melihat terdengar mengejek di telinga Alan. 

Mega berbalik dan sedikit mengibaskan rambutmya ke muka Alan membuat cowo itu memegang mukanya yang seperti di tusuk itu.

"Gak papa lo nolak gue bi,yang penting gue cinta sama lo Mega Senja Wijaya." teriak Alan disambut sorakan oleh semuanya. Mega mengacungkan jari tengahnya sambil pergi meninggalkan Alan.

~~~~

Mega Senja Wijaya,siapa yang tidak kenal dengan perempuan mungil ini. Perempuan yang mempunyai sikap bosy yang selalu bersama dengan kedua sahabatnya Lyla dan Hana. Mega membenci lelaki terutama ayahnya,'dia',dan Alan. 

Alan Gaviandra murid baru yang langsung mendapat gelas most wanted boy. Sifatnya yang ramah,murah senyum dan tambahan pintar. Membuat seluruh kaum hawa senyam senyum sendiri. Alan sangat menyukai Senja. Mega Senja Wijaya.
All Rights Reserved
Sign up to add Eccedentiast to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
ARGA : LIMERENCE cover
VIENNO LAKARSYA cover
Antagonist Badas Couple!! cover
FIX YOU cover
Kilian [END] cover
I'm Alexa cover
 ARGALA cover
Lauhul Mahfudz  cover
Kaesar cover

MAHESA

49 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan