Perempuan itu sedang membayangkan wajah seorang laki-laki manis yang beberapa tahun terakhir ini telah mewarnai (lebih tepatnya vandalisme) hidupnya.
Keningnya mengkerut dan bibirnya sedikit maju tanda ia sedang dalam konsentrasi penuh. Ia menghela nafas dan segera melanjutkan tugasnya.
"Auro adalah murid nakal, bandel, dan tukang buat onar di sekolah. Merupakan ujung tombak dari geng kelasnya yang tidak bermutu sama sekali. Mempunyai hobi anti-mainstream yaitu mencari-cari masalah. Saya turut prihatin kepada para guru sekalian."
Tulis Keira pada kertas buram berlogo sebuah SMA Negeri di salah satu kota besar di Jawa Tengah. Evaluasi sikap teman, judulnya. Tapi perempuan itu tak habis pikir, kenapa dia yang harus menilai sikap makhluk jelmaan setan yang terkutuk namun kasat mata itu? Tentu, ia akan senang hati untuk menulis 'SETAN' pada kertas itu, namun bukankah itu tidak sopan, mengingat kertas itu akan diberikan kepada guru? Keira mengenyahkan rencana menggiurkannya tersebut, karena ia lebih sayang pada reputasinya terhadap para guru.
Namun sedikit yang Keira ketahui bahwa pada setiap goresan pena bermerk Faster tersebut, akan membuat masa SMA Keira menjadi lebih berkesan. Masalahnya, kesan baik atau kesan buruk?
Ia hanya berharap bukan keduanya.
⭐
To all of my elv'17 friends. ♥
Setelah satu tahun bertahan di pernikahan itu, Sabrina pada akhirnya memilih kabur ketika kebenaran tentang suaminya terungkap.
Sabrina ingin memulai kehidupan yang jauh berbeda dari kehidupannya yang sebelumnya. Gadis itu yakin bahwa suaminya, Detra tidak akan mencarinya karena pria itu tidak pernah mencintainya.
Namun, siapa sangka hari itu mereka bertemu lagi.
"Bukankah kamu pantas untuk diikat selamanya di ranjang kita karena berusaha kabur dari suami kamu, Sabrina?" Detra datang dengan penampilan yang jauh berbeda dari ingatan terakhirnya.
***