Warning 20+
Isabella McMillan
Perempuan mandiri dengan segala pesona mematikan yang ia punya dengan mudah membuat pria maupun wanita bertekuk lutut.
Naas, kematian adiknya membuat Bella sedikit trauma akan masa lalu yang terus menghantui, tanpa sadar mengubahnya menjadi wanita kelam menyedihkan, baginya dunia yang ia tinggali saat ini hanyalah panggung pertunjukan yang bisa dihentikan kapanpun ia mau.
Bella depresi, Bella bukan lagi dirinya, dia membutuhkan seseorang yang dapat menuntunnya.
Jarvis Benedict Malton
Jarvis memiliki segala yang diimpikan semua pria di bumi.
Harta...
Tahta...
Wanita...
Baginya tidak susah untuk memiliki semua itu, tapi, ada satu hal yang Jarvis lewatkan dan dia gagal dalam mendapatkan itu.
Cinta...
Yah, Jarvis menginginkan itu, adakah kiranya seseorang yang dapat menolongnya?
Jarvis tidak tau jika kakak dari tunangan adiknya ialah Isabella McMillan, teman serta sahabat masa kecilnya yang sudah lama tidak Jarvis jumpai.
Ketika Jarvis bertemu kembali, Bella masilah persis seperti yang dulu Jarvis kenal, cantik, anggun, mempesona dengan caranya sendiri.
Tapi ada satu yang berubah darinya, sifatnya tidak lagi ceria, wanita itu misterius seperti tak tersentuh.
Saksikan kelanjutannya di dalam cerita
"Secrets".
*******
"I Love you... Bella"
Wanita yang dipanggil Bella itu hanya tersenyum miring.
"You don't love me too?" tanya sang pria sambil tersenyum misterius.
"But you adore all my touch" lanjut pria itu sambil meremas pelan dada wanita bernama Bella, membuat sang wanita mendesah pelan karenanya.
"Do not deceive yourself, let's finish this together" bisik sang pria tepat ditelinga sang wanita dan setelannya pria itu melumat rakus bibir sang wanita.
Adult content!!!!!!!!!!!
Yang masih dibawah umur harap menjauh!!!!
Harap bijak dalam memilih bacaan
Dosa ditanggung sendiri.
Don't copy my story
Murni hasil karya sendiri.
Warning 21++++
⚠️WARNING. THIS BOOK CONSIDERED FOR 19+. PLEASE BE WISE!
_____
Blurb :
Gabriella Aphrodite Ciero, Orang-orang terdekatnya sering memanggilnya Gabbie. Selain suka kucing dan memasak gadis itu juga suka memperhatikan sahabat Kakaknya, Ares Lucian Mateo. Gabbie tidak pernah tidak terpesona dengan ketampanan dan karisma pria itu. Tapi sayangnya pria itu tak begitu memperhatikannya dan hanya menganggapnya sebagai adik dari sahabatnya.
Hingga akhirnya malam itu terjadi. Malam yang tidak akan pernah Gabbie lupakan.