Nikah Yuk Dek | Ong Seongwoo
  • Reads 161
  • Votes 17
  • Parts 2
  • Reads 161
  • Votes 17
  • Parts 2
Ongoing, First published Apr 02, 2018
"Dek, nikah yuk"
"Kuy dek nikah"
"Nikah yuk dek"

Tiap Ari gua denger kalimat yg beda tp punya makna yg sama getoh. apagak ambyar?? mau ambyar yg hqq??? yang bilang gitu ke gue adalah seorang ONG SEONGWOO si manusia manequin yang walopun otaknya gesrek tapi siapa coba yg gak ambyar kalo dialusin teros sama dia????! 

Selama ini yang gua tau bangONG hanya sekedar cowok cakep yang gesrek yang pedenya minta ampun karna dia tau kalo dia itu cakep. Tapi setelah halal? 

"Yang, jatah dong..." -Ong Seongwoo

Yah, tebak aja kalo klean tau. Hhh.

Unbaku
Unfaedah
Unjir lah
Rating umur mode "on"

07/04/18
All Rights Reserved
Sign up to add Nikah Yuk Dek | Ong Seongwoo to your library and receive updates
or
#604ongseongwoo
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
BABY CHANIE cover
He Fell First and She Never Fell? cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
Rafa [End💗] cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
After Graduation cover
antagonis wife  cover
Kesayangan Bunda cover
The Best Of Miracle cover

Dosa Ku

72 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.