Malam hari ini, kami pulang bersama-sama,, dan bercerita banyak hal. Dan saat kami berpisah,, ia menyuruhku untuk mengantarnya..
"Kook,, apa kau bisa mengantarku pulang? Sekitar rumahku kemarin malam terjadi kasus pembunuhan,, jadi maukah kau mengantarku?" Rajuknya..
"Ohh baiklah ayo," ujarku sambil berjalan kearah jalan yang ia tunjuk..
Dia tiba-tiba menghilang,, tanpa aku sadari. Dan setelah itu dia menarik kerah bajuku. Dan membenturkanku ketembok rumah.
"Kau namja yang polos,, aku suka. Kau telah masuk jebakanku," katanya sambil menatap tajam kearahku..
"Apa yang akan kau lakukan?" Kataku gemetar ketakutan..
"Menjadikanmu milikku," katanya sambil tersenyum dan taringnya terlihat jelas..
Ia menggigit leherku. Sakit,, seperti semuanya telah berubah,, aku bukan aku lagi yang dulu,, dan alu tak sadarkan diri. Aku berfikir bahwa aku sudah mati..
Mayor Teddy menyebut Diajeng Serena sebagai Ratu 1001 Modus. Dua tahun terakhir menjalin hubungan tanpa status tak membuat Teddy menjawab soal kepastian.
Lewat tuts piano setelah pertengkaran mereka kala itu, Serena menyuarakan perasaannya. Tentang sakitnya, tentang kecewa dan tentang ikhlasnya.
Serena pernah meminta Teddy mempersembahkan satu lagu untuknya yang ia abaikan, tapi kala itu tanpa diminta Teddy menekan tuts piano demi Serena.