Namaku Niall Horan,umurku 22 tahun, dan aku tinggal di Indonesia. Semuanya baik baik saja, sampai aku bertemu dengan gadis aneh. Gadis itu memakai baju yang lusuh, ia berpakaian Kebaya, bisa kau bayangkan? KEBAYA!! Maksudku, mana ada wanita cantik sepertinya yang memakai Kebaya lusuh, Membawa daun yang sepertinya terkena darah, dan cara berbicaranya seperti orang bule (Ya,walaupun aku sendiri orang bule), tapi ia aneh! Maksudku-Oh,ayolah! aku sama sekali tidak mengerti siapa gadis ini, ia selalu memanggilku Pierre, padahal namaku Niall! Aku tidak tau ada apa dengannya. Aku bertemu dengannya pertama kali di hutan,di dekat Museum Lubang Buaya. Anehkan? Seorang gadis cantik, memakai kebaya pada abad ke 21, dan Memanggilku Pierre?
Tapi ia selalu cantik dimataku, ia selalu bersender dipohon seolah olah ada tali yang mengikatnya.
Terkadang aku tidak suka ketika ia memanggilku Pierre, tapi aku tidak ingin melukai perasaannya, mungkin Pierre adalah.... Pacar?Saudara? Atau teman? Atau mungkin Tunangannya?
Aku tidak mengatakannya ia sudah menikah, tapi umurnya baru 22 tahun! 22 TAHUN!
Yasudahlah, itu saja yang mau aku sampaikan, aku ingin bertemu dengan gadis ini.
-Niall James Horan
Jakarta, 30 September 2017.
Rasa penasaran tinggi akan hal gaib, justru membawa Alina ke dalam sebuah pusara tanpa akhir. Teror yang datang silih berganti, membuat sifat ceria Alina berubah. Terlebih sejak kepergian orang yang dicintai pada masa kelam itu, benar-benar mengubah pribadinya. Meskipun tidak sepenuhnya, namun perubahan itu membuat orang-orang di sekitarnya khawatir.
Pertemuan dengan seorang laki-laki yang dilihat pertama kali saat memasuki SMA Akasa, ternyata perlahan bisa membuat tabir kelam dalam hidupnya terbuka. Terlebih hal besar dan mengejutkan yang tersembunyi dibalik kata 'KEMATIAN'.
Akankah Alina bisa melewati apa yang dihadapi?
Ataukah, Alina memutuskan untuk menyerah?