"Enggak, gua ga percaya sama makhluk halus. Kebanyakan nonton tipi sih lo." kilah Matson. "Bukan kaya yang di tipi-tipi, anjir. Maksud gua tuh makhluk lain, selain manusia, yang goda iman manusia, bikin manusia bertindak buruk terus ngerugiin manusia lain, setan gitu?" Terang Safreen susah payah. "Lah, kalo manusia tergoda ngelakuin hal buruk mah die nya aja yang sinting. Bukan salah setan, hantu, apalagi alien." Debat Matson lagi. Kedua temanku terus-menerus saling berargumen, hingga tak sadar bahwa sedari tadi seseorang mendengar pertikaian yang sangat tidak penting ini. Barulah kami bertiga menyadarinya ketika orang tersebut mendekat dan berdiri di samping Matson. Ia menjawab dengan kalimat sederhana yang membuat kedua temanku berhenti berdebat. "Yang kalian maksud itu adalah roh dosa." Kami bertiga bertatapan, mengangkat alis, menyimak. "Dan, roh dosa itu ada. Mereka hidup di dalam hati para manusia." . Setidaknya, hanya itu petunjuk yang kami punya untuk menjelaskan keanehan yang terjadi di hari-hari selanjutnya. Apalagi tentang dugaan bahwa dongeng yang kubaca, sebenarnya memang nyata.All Rights Reserved
1 part