Mew sangat tau, komitmen itu merepotkan. Selalu seperti itu yang ada di fikirannya. . Kakaknya gagal dalam pernikahan. Dan ia juga melihat keluarganya hanya sebuah formalitas. . Cinta keluarga ini sudah lama ia lupakan. Sejak ia lulus SMA. Terakhir kali ia benar-benar merasakan keluarganya menyayanginya. Sebelum semua hancur hanya karna kesalahpahaman konyol yang melibatkan orang tuanya. Perang dingin itu terjadi. Orangtuanya cerai lalu pisah rumah. Itulah hal konyol yang selalu ingin ia tertawa. Ia tau orangtuanya masih saling mencintai, tapi harga diri mereka adalah harga mutlak. Ibunya tak mau minta maaf sebab menuduh. Dan ayahnya merasa tersakiti karna tuduhan itu. . Sampai akhirnya ia memilih pergi. Tinggal di luar negeri. Pindah tempat kuliah saat semester 3. Perduli setan dengan perusahaan ayahnya yang akan jadi miliknya nanti. Masih ada kakaknya di sana. Ia ingin tenang. Hidup tanpa perdebatan konyol orangtuanya. . Dan lucunya di London, ia bertemu manusia manja, ribet, dan....sangat merepotkan. Ini karena ia di titipi bocah, oleh teman kampusnya. Mereka sahabatan, jadi mew tak bisa menolak. Lagipula apa susahnya menjaga bocah berumur 17tahun. Dan ini adik sahabatnya. Itulah awal pemikiran mew. Tapi baru 1minggu bersama dia, mew sudah kerepotan. Dan ia harus menjaganya 5minggu lagi. . Bertahankah mew dengan sikap adik dari sahabanya.? . Atau justru memprotes sahabatnya.?