My Regret
  • Reads 20
  • Votes 2
  • Parts 2
  • Reads 20
  • Votes 2
  • Parts 2
Ongoing, First published Apr 13, 2018
"dinnn, sini bentar!" teriak aldy. Kala itu kelas ramai sekali, seperti sedang ada razia PKL. Ada yg ngobrol sambil cekikian, ada yg kejar kejaran berasa kayak difilm india, dan yg paling parah ada yg ngobrolnya kayak pake speaker masjid padahal jarak mereka cuma sejengkal. Maklum, kalian pasti tau lah suasana kelas yg ditinggal gurunya rapat dadakan? Ricuh kan? 
"apa dy? Bentar cari sepatu!" teriakku tak kalah lantang sambil membungkuk mencari sepatuku yg entah ngumpet dimana. Kebiasaan burukku adalah suka lepas sepatu dikelas dan pasti lupa naroh nya dimana.

"Apaan?" tanyaku saat sudah berada tepat didepan aldy

"Jadian yuk?" 

"ha? balasku dengan suara cukup keras. kaget? tentu!
Bak seorang pangeran yg sedang meminang tuan putri. Dia bersimpuh dengan bermodal kemoceng yg sengaja diambil dari ujung kelas, kotor dan bau. Tidak ketinggalan pula, wajah tengilnya yg sungguh bukan seperti orang yg sedang "menyatakan perasaan" tapi lebih kepada orang yg sedang menawarkan "pukulan sukarela"
All Rights Reserved
Sign up to add My Regret to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
 ARGALA cover
Argavanil cover
Kilian [END] cover
AV cover
Mr. Stewart and His bodyguard  cover
Antagonis Secret Wife (transmigration) cover
VANILA ANASTASIA [ SEGERA TERBIT ] cover
ERLAN PANDU WINATA cover
Rachel's Second Life [On Going] cover

MAHESA

48 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan