Leya tidak suka sendirian. Sejak berada dalam kandungan Mami, Leya tidak pernah sendirian. Ada Tala, saudara kembarnya. Mereka selalu bersama dalam keadaan apa pun. Leya tidak peduli dengan lingkungan keluarganya, selama masih ada Tala di sampingnya, semua akan baik-baik saja.
Namun, suatu peristiwa membuat hubungan keduanya merenggang. dan Leya yang tidak suka sendirian mulai mencari pelarian.
Dalam pelariannya, Leya bergaul dengan banyak sekali teman. Terutama teman dengan jenis kelamin laki-laki. Mengingat Tala yang notabene saudara kembarnya juga laki-laki, jadi Leya lebih terbiasa dan mudah beradaptasi dengan laki-laki. Hanya saja, satu dari sepuluh kemungkinan, selalu ada hal yang tidak pernah terduga. Selama ini, Leya selalu menganggap semua teman laki-lakinya hanya pengganti Hattala. Tidak peduli dengan kemungkinan-kemungkinan lain.
Akan tetapi, benarkah akan terus demikian? Bukankan perasaan tidak pernah bisa dikendalikan?
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-