A. PERKENALAN DARI MILEA!
Namaku Milea. Milea Adnan Hussain. Jenis kelamin perempuan, dan tadi baru selesai makan jeruk. Nama belakangku, diambil dari nama ayahku. Seseorang yang aku kagumi, dan dia adalah prajurit TNI Angkatan Darat. Dia lahir di Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat. Ibuku, namanya Marissa Kusumarini biasa dipanggil Icha oleh teman-temannya. Dia mojang Bandung yang lahir di Buah Batu. Sebelum dinikah dan lalu diboyong ke Jakarta oleh ayahku, ibuku adalah seorang vocalist band yang lumayan dikenal di masyarakat musik Bandung pada masanya. Ibuku, meski waktu itu masih remaja, tapi sudah bermain musik sama orang-orang yang sudah tua dan keren, seperti Uwak Gito Rollies, Kang Deddy Stanza. Juga dengan Kang Harry Rusli, yang waktu itu bikin kelompok musik Gang of Harry Roesli. Dan kata ibu, mereka semua adalah gurunya. Menurutku, dia punya suara yang bagus. Sepanjang waktu mana saja, terutama di kamar mandi dan di dapur ketika masak. Dia juga suka bermain gitar sambil nyanyi di ruang tamu dan menyebut nama Bee Gees ketika kutanya lagu siapa itu? selalu siap untuk nyanyi atau bersenandung di "Ini judulnya I Started A Joke," jawab ibu. "Bagus! Aku suka."
Oleh dirinya, musik benar-benar menjadi bagian ke luargaku dan ayahku mendukungnya dengan kekuatan militer. Aku merasa bersemangat tentang hal ini. Dia me- nyambut anak-anaknya ke pengalaman seninya. Membantuku untuk melihat banyak hal dalam lebih dari satu sudut pandang. Menjadi terbuka untuk semua ekspresi.Ini menjadi hal penting untuk kau bisa memahami kepribadianku. Sejak kecil, aku tinggal di Jakarta, yaitu di daerah kawasan Slipi. Tahun 1990, ayahku dipindah tugas ke Bandung, sehingga ibuku, aku, adik bungsuku, pembantuku, dan semua barang-barang di rumah pun jadi pada ikut pindah. Rumahku, yang di Buah Batu adalah milik Kakekku,
Bapak Abidin, yaitu ayah dari ibuku. Tapi, kakek sudah meninggal pada bulan Meitahun 1989.
Mau tau kelanjutannya? Jangan lupa Bintang nya ya 😊😊
INI NOVEL ADULT ROMANCE 21+, JANGAN ASAL BACA BAGI KALIAN YANG BELUM CUKUP UMUR.
••••
"Mau nikah dulu, atau kawin dulu? saya bisa semuanya? Pilih saja Nadi."
••••
Nadine Savaira (24 tahun) memutuskan kabur sejauh-jauhnya setelah membatalkan pertunangannya secara sepihak.
Ia kemudian tinggal di sebuah desa yang begitu asri dan saling bergantung satu sama lain. Setelah menyelesaikan kuliahnya, Nadi langsung bekerja sebagai pegawai Puskesmas disana.
Suatu hari Nadi ditugaskan ibu lurah untuk menyambut seorang dokter baru di kampung mereka. Dia dokter yang sangat tampan, berusia 29 tahun. Di pertemuan pertama, dia sudah membisikkan tepat di telinga Nadi, kata-kata yang membuat bulu kuduknya berdiri.
"Tertangkap Nadi"
Dia lelaki itu, mantan calon suaminya Nadi, pemilik tatapan yang sangat tajam. Dosa Nadi padanya adalah, Nadi kabur saat mereka akan menikah.
Dan sekarang lelaki itu tampaknya ingin membalas dendam atas masa lalu tidak menyenangkan itu.
Ikuti kelanjutan kisah Nadine Savaira, Barra Dominic Arnault, dan Ravindra Albaraq W.