Story cover for Ayah Pulang [SUDAH TERBIT] √ by Anggalaenasp
Ayah Pulang [SUDAH TERBIT] √
  • WpView
    Reads 1,241
  • WpVote
    Votes 61
  • WpPart
    Parts 32
  • WpView
    Reads 1,241
  • WpVote
    Votes 61
  • WpPart
    Parts 32
Ongoing, First published Apr 17, 2018
Kala rinduku memuncak, kujenguk pusaramu dengan sebuah do'a. 
Duhai, yang tinggal di bawah tumpukan tanah lantunan do'a memelukmu.
Kenangan padamu mengingatkanku pada pengajaran.
Jika engkau menghilang dari mataku ke dalam tanah, engkau tak akan hilang dari hatiku yang pedih.
Dahulu, engkau bak gunung untuk bernaung.. Sekarang kau serahkan daku pada kepingan cahaya mentari.
Dahulu, engkau lindungiku sepanjang hayatmu
Sekarang, siapa yang kan menjaga sayapku?
Kini, di atas pusaramu aku kejapkan mataku dan segera aku tahu. Bahwa,
telah tiada pahlawanku dan pelindungku
sudah sampai kedambaanNya
Sehingga kesedihan menghempaskanku
Dan kemalangan menoreh luka-lukaku.

Bandung, 30 Juni 2017

-Diambil dari kisah nyata-
All Rights Reserved
Sign up to add Ayah Pulang [SUDAH TERBIT] √ to your library and receive updates
or
#4terlihat
Content Guidelines
You may also like
Your Beautiful Eyes (END)  by arkhafa
44 parts Complete
Baca dulu 3 part ya, kalau seru maka lanjutkan hehe Happy Reading dan jangan lupa Vote sebelum membaca ya 😇 ________________________________________ Sorot mata yang tajam namun juga indah. siapa sangka aku bertemu lagi dengan mata indah itu setelah sekian lama aku jatuh hati lagi dengan kerlingannya kerlingan mata yang bagaikan senja disore hari Mata itu memang indah namun ada penyesalan mendalam setiap kali aku bertatapan dengannya. Rasa penyesalan yang mendalam dan rasa bersalah yang takut tak termaafkan. Andai kau tau aku telah jatuh hati denganmu, dengan binar mata indahmu Kau adalah penenang bagiku, melihatmu adalah candu untukku. Tapi apa kau akan memaafkan aku Keyra Ulfa Mutiara? Aku mohon jangan pergi lagi dari hidupku Jadilah pelita yang menerangkan hidupku yang penuh kegelapan karena kesalahan. ~Dafa~ Cinta? aku tidak tau apa itu cinta... Aku mendayung sampanku hingga ke tengah lautan Ombak besar sering kali menerjang, Aku sendirian, menghadapi badai yang tak segan menyerang Aku hanya berpegang pada Sang Pencipta Kasih sayangnya menolongku, membawaku menepi pada indah nya pulau Desir angin di pulau itu menyejukkanku Ku temukan seseorang yang begitu sangat membuatku jatuh hati ketika aku melihatnya senyumnya memberikan rasa nyaman tersendiri Tapi bagaimana jika dia yang aku cintai adalah orang yang telah membuatku juga berada di tengah lautan. membuatku menerjang badai besar dengan hempasan ombak tanpa ampunan Haruskan aku memaafkannya dan menerimanya? Oh Allah lapangkanlah hati ini agar mampu mencintainya dan menerima kesalahannya ~ Keyra ~
You may also like
Slide 1 of 10
Untukmu, Seluruh Nafas Ini cover
Pelukan Sang Rahman cover
Give Me Your HUG(END)✅ cover
Pelangi di Balik Hujan Rindu cover
 Mengikhlaskanmu Di Ujung Senja (PROSES REVISI) cover
Bidadari Di Balik Niqab (END) cover
Your Beautiful Eyes (END)  cover
peluk yang ku rindu cover
Flight cover
HIJRAH UNTUKMU cover

Untukmu, Seluruh Nafas Ini

6 parts Ongoing

Pernahkah kalian mencintai seseorang begitu hebatnya? Disaat kamu baru saja membayangkan dia tidak lagi disisimu, nafasmu terasa berat dan begitu menyesakkan. Bahkan itu terjadi hanya karena kamu sekedar membayangkan hidupmu tanpa dia disisimu. Kamu mencintai dia begitu gilanya, berusaha membahagiakan dan mempertahankan dia disisimu. Tapi ada satu hal yang kamu lewatkan, tidak semua selalu berada dibawah kendalimu. Begitupun dia. Entah sekarang, esok atau selamanya. Kamu tidak akan pernah bisa memastikan dia tetap berada disisimu sekeras apapun usahamu mempertahankannya. Karena sejatinya dialam semesta raya ini, kamu bukanlah pemegang kekuasaan penuh atas kehidupan orang lain. Biarkanlah tangan takdir bekerja semestinya. Tugasmu, bahagiakan dia dengan sekuat semampumu. Sisanya biarkan takdir membawa kisah itu berjalan sesuai alur yang sudah Tuhan gariskan. Entah garis itu saling berdampingan, bersinggungan atau bahkan saling memutus lajurnya. Pastikan kamu menerima segalanya dengan penuh kerelaan. Ingatlah, Jika kalian ditakdirkan tidak untuk bersama, setidaknya semesta pernah menjadi saksi atas perjuangan kalian dalam mempertahankan untuk terus bersama sekuat semampu yang kalian bisa.