Zafran Haikal Yoso, si ekstrovert tampan yang populer. Gitaris dalam sebuah band terkenal di sekolahnya bahkan di lingkungan luar pun banyak menyita perhatian kalangan muda. Hidupnya penuh warna, ia akan dengan mudah mengungkapkan apa yang ada dalam benaknya dan melakukan segala hal yang ingin dilakukannya. Karena ia si ekstrovert yang akan dengan mudah berbaur dengan orang-orang baru. Aldara Zeenanta, si introvert cantik yang hobi menulis. Hidupnya terlalu abu-abu, polos dan dingin. Ditambah ia memiliki masa lalu yang kelam hingga berdampak pada sifatnya yang tak mudah bergaul dengan orang-orang baru. Ia hanya akan membebaskan sifat hangatnya pada orang-orang yang dapat membuatnya nyaman. Sementara hal lain yang membuat hidupnya penuh kesedihan adalah ketika Ibu kandungnya yang tak lagi menganggap kehadirannya. Mereka, si ekstrovert dan si introvert mulanya tak saling mengenal satu sama lain, padahal mereka belajar di sekolah yang sama, SMA Mata Garuda. Mungkin masih bisa dibilang wajar karena mereka terpaut satu tahun. Suatu hari, takdir mempertemukan keduanya dengan sebuah keterpaksaan. Membuat pertemuan-pertemuan selanjutnya yang tak diinginkan justru membawa malapetaka bagi keduanya. Setiap bertemu, mereka bagai ikan dan cermin yang sering bertengkar, air dan api yang ingin jadi pemenang, dan adu mulut yang tak ada ujungnya. Alda yang merasa hidup tenangnya menjadi kacau balau dan Zafran yang sangat menikmati keasyikan hidupnya jadi merasa tertekan. Lantas mengapa mereka tak saling menjauh saja? Takdir memang seperti itu, menuntut sesuka hati tanpa memikirkan yang bersangkutan. Tapi percayalah, takdir tak sejahat yang kalian duga. Karena maksud yang sebenarnya dari pertemuan keduanya adalah untuk bertukar warna dan dapat merasakan kehidupan lain. Atau, untuk saling memadukan kedua warna hidup itu agar mampu menciptakan manis pahit hidup yang sempurna. Namun mampukah keduanya menemukan maksud yang sebenarnya? Bacalah, dan kamu akan mengetahuinya.