Cinta Putih Biru [Reader × Idol] Ff
  • Reads 12,698
  • Votes 677
  • Parts 47
  • Reads 12,698
  • Votes 677
  • Parts 47
Ongoing, First published Apr 18, 2018
"Tapi gw masih SMP !" teriak kamu.

"Emg kenapa kalo pacaran, ciuman ?" tanya Bambam.

"Lo udah curi first kiss gw !" bentak lo.

"Emang lo cowok terbangsat yg gw tau," ujar kamu.

                          •●•●•●•●•●•●•●•

Kamu dikelilingin cecan dan cogan di sekolah. Geng ? Banyak bangeeet. Sampe kayak boy group ama girl group.

⚠️Beware of harsh word⚠️
?Dirty Minded?

2nd stories of Yumi Kiyoko
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Cinta Putih Biru [Reader × Idol] Ff to your library and receive updates
or
#83momoland
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Fiction -sungjake✔ cover
After Graduation cover
Kisah Tak Sempurna cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Little Dumplings cover
Kesayangan Bunda cover
The Qonsequences cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
Rafa  cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.