Kisah ini bermula pada lilin yang menjadikan temaram lebih terang. Pada sayup-sayup angin terdengar merdu dalam sepi yang mencekam. Menjadikan sedikit demi sedikit habis lilin meleleh menambah suasana menjadi semakin sunyi dan mencekam. Terdengarlah percakapan diantara mereka. Lilin yang pertama berkata: "Aku adalah Perubahan, Namun manusia tak mampu berubah, manusia hanya mengedapankan ego dalam hidupnya. Dan kini aku tak lagi mampu mnerangi manusia, maka lebih baik aku mematikan diriku saja!" .Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin Perubahan padam. Yang kedua berkata: "Aku adalah Iman, tetapi aku kini tak lagi digunakan bahkan tak lagi dibutuhkan. Hadir ku sia-sia dan hanya ucapan manis belaka. Maka aku kini tak lagi ada gunanya" Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya. Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara: "Aku adalah Cinta, Begitupun aku yang disebut cinta. Aku tak sanggup lagi menyala. Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna. Mereka saling membenci, dan mencaci. Dan meraka sering juga mempermainkan aku. " Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga. Kemudian datanglah seseorang kedalam kegelapan itu. "eh.. apa yang terjadi, mengapa kalian semua padam. Jangan padam, sungguh aku takut kegelapan". Dan berkatalah lilin yang belum ternyalakan. "jangan takut, selama masih ada aku dalam hidupmu, semua masih bisa menjadi terang. aku adalah lilin harapan. Melalui aku, aku dapat menyalakan lagi iman, cinta dan perubahan". " Dengan aku sang harapan, yakinkan dalam hatimu sebuah iman yang kuat, dilandasi cinta yang ikhlas , maka kamu akan mendapatkan perubahan yang lebih terang dalam hidupmu." "Tenang masih ada aku harapan".All Rights Reserved
1 part