Story cover for Febry Prasetyo & Iis Isnaini by febryprasetyo
Febry Prasetyo & Iis Isnaini
  • WpView
    Reads 14,644
  • WpVote
    Votes 4,772
  • WpPart
    Parts 23
  • WpView
    Reads 14,644
  • WpVote
    Votes 4,772
  • WpPart
    Parts 23
Ongoing, First published Apr 21, 2018
Saya masih penulis amatir, saya iseng2 aja buat cerita ini. Cerita yg saya buat realstory. Maaf bila ada kata yg msh kurang bagus. Semoga menikmati cerita yg saya buat. Buat wattpaders yg udah baca cerita saya dan menyukai cerita saya, saya mengucapkan Terima Kasih.

     Sekali suatu hubungan mendapatkan kebahagiaan Rasanya seperti melebihi suatu hadiah luar biasa
Seperti aku sudah beruntung mendapatkan dirimu yang begitu indah dan sempurna bagiku
Disetiap aku melihat dan memandang dirimu diriku begitu tenang menikmati semuanya bagaikan matahari yang terbit dengan semangatnya yang terlihat sangat indah di pagi hari
Kepergian dirimu dari hidupku sama seperti bintang tanpa kehadiran bulan yang tak akan terlihat pada malamnya
Derasnya hujan.
Akan mengingatkan diriku tentang semua kenangan - kenangan indah saat aku sedang bersamamu dan genangan air hujanlah yang menyisahkan semua kerinduan itu.

     Untuk pertamakalinya aku merasakan jatuh cinta pada teman sekelas. Dan untuk pertamakalinya aku memulai segalanya yang baru. Semua ini bermula ketika tahun kenaikan kelas di sekolah yang aku tempati didaerah DKI Jakarta, tepatnya di Jakarta Barat. SMP Negeri 225 Jakarta, nama sekolah yang sedikit terkenal.
All Rights Reserved
Sign up to add Febry Prasetyo & Iis Isnaini to your library and receive updates
or
#122reallife
Content Guidelines
You may also like
Family Absurd (Tamat)  by xavannaa
53 parts Complete
"Dek, lo liat panci pink gue ga?" -Seokjin "Kak, bisa ga lo ngelakuin hal yang berfaedah? Dari dulu kerjaan lo cuma kuliah, ngegame, sama nyusu.. Sekali2 tiru kak Seojin kek, mau jadi apaan lo kalo kerjaannya cuma ngalor ngidul? Pantesan masih jomblo" -Jennie "Dek, beliin gue susu kotak 4 sama ciki kentang" -Jaehyun "Jae, tolong beliin Mama sayuran ke pasar" -Irene "Kalian tau ga? Masa ada yang bilang kalo Papa ganteng sih? Aneh2 aja.. Tapi Papa emang ganteng sih, kalo enggak mana mau Mama kalian sama Papa" -Suho Memiliki keluarga yang harmonis, sahabat yang sangat menyayangi, dan kehidupan mewah yang di dambakan setiap orang. Itulah keindahan yang di rasakan oleh Kim Jennie, putri bungsu dari pasangan Kim Suho dan Bae Irene Mulanya, semuanya berjalan baik-baik saja. Sampai orang di masa lalu Suho datang, dan masuk ke dalam kehidupannya. Orangtuanya bertengkar hebat, kakaknya yang mengalami kesedihan karna harus kehilangan kekasihnya, depresi sahabatnya, dan kecelakan maut yang menimpa keluarga sahabatnya. Semuanya berubah menjadi masalah besar yang datang ke dalam kehidupan Jennie, masalah datang setiap harinya. Sampai membuat Jennie berniat untuk mengakhiri hidupnya sendiri, namun sahabat2nya selalu memberinya kekuatan Akan kah Jennie berhasil untuk menyatukan kembali orangtuanya? Akan kah Jennie berhasil untuk mengembalikan keceriaan sang kakak? Akan kah semuanya dapat kembali seperti dulu? Akan kah kehidupannya yang indah akan kembali? Read on_
You may also like
Slide 1 of 10
Zakia & Sang Abdi Negara cover
[NCT DREAM] Seven Boys In My Life || arasweetstrawberry ✔ cover
love is you cover
Constellations From The Room cover
SELESAI (Say Goodbye) cover
Family Absurd (Tamat)  cover
Aku Ingin Bercerita  cover
We Found Another Love [Completed] cover
Untuk Dua Merpati Hebatku cover
A Poor Circles  cover

Zakia & Sang Abdi Negara

21 parts Complete Mature

Sebelum baca jangan lupa follow IG penulis nya ya @zakia_tjg terimakasih. Riski adalah laki-laki yang dingin waktu SMP, bahkan sifat dingin itu masih melekat pada wajahnya sampai saat ini. menggambarkan wataknya yang cocok menjadi seorang tentara. Rahangnya tegas seperti sifatnya siapa pun wanita akan terpikat melihat wajahnya. Riski adalah pahatan sempurna yang diciptkan oleh Allah SWT. laki-laki yang dengan sengaja selalu sholat di mesjid yang sama dengan ayah agar bisa berdiri satu saf dengan ayah dan salim mencium tangan ayah Saat itu tepatnya usia ku masih belasan tahun yang baru menginjak Sekolah Menengah Pertama (SMP) aku adalah siswa pindahan waktu itu dan disini lah kisah ku dan kisah nya dimulai. " Silahkan masuk, silahkan perkenalkan diri kamu biar yang lain juga tau" ucap salah satu guru di kelas yang akan aku tempati, saat itu pandangan ku hanya tertuju pada dinding yang berada dipaling belakang kelas, beginilah cara ku untuk menghilangkan rasa gugup di depan orang ramai yang masih asing bagi ku.