Story cover for Catatan Hati Sang Introvert by ErikaNavers12
Catatan Hati Sang Introvert
  • WpView
    Reads 37
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 37
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Apr 21, 2018
Kesepian adalah soal biasa. Apa saja yang dia lakukan tak banyak orang bisa mengerti. Lalu, apa yang ada disini? Cerita? Mungkin akan ada curhatan dari seseorang yang pendiam yang telah ku rangkum disini. Kalian akan tahu fakta sang introvert. 

Bukan hanya untuk yang pendiam, tapi untuk semuanya. Dan ini bukan hanya ceritaku (author) namun juga dari pihak lain yang merasakan semua hal yang sama berkaitan dengan diam. 

Bagaimana alurnya? Cukup diam saja dan memperhatikan. Karena kau akan tahu tanpa menanyakan hal yang sama lagi. 

Boleh krisar? Tentu saja. Dan kita akan belajar memahami sang pendiam dalam diam. 


@ErikaNavers12
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Catatan Hati Sang Introvert to your library and receive updates
or
#109reality
Content Guidelines
You may also like
You're Here, But Not For Me by MyMiela
8 parts Ongoing
Katanya, tatapan bisa bohong. Tapi kenapa setiap kali mataku dan matanya bertemu, jantungku selalu membocorkan semuanya? Aku yang diam-diam menyimpan perasaan, dan dia... entah menyembunyikannya, atau memang belum menyadarinya. Kadang aku berharap dia gak lihat. Tapi kadang juga kecewa waktu dia beneran gak lihat. Lucu ya? Dan aku? Aku tetap di sini. Setiap kali aku melihatnya, aku hanya bisa menatap dari kejauhan, menyembunyikan perasaan yang tak pernah terucap. Aku takut, jika aku mengungkapkannya, semuanya akan berubah. Jadi, aku memilih diam, menikmati setiap momen kecil yang bisa aku curi bersamanya. Aku sering bertanya-tanya, apakah dia pernah merasakan hal yang sama? Namun, aku terlalu takut untuk mencari tahu jawabannya. Karena jika ternyata tidak, aku harus siap menerima kenyataan yang menyakitkan. Aku tahu, ini bukan cinta yang sehat. Tapi bagaimana aku bisa berhenti mencintainya, jika setiap detik aku hanya memikirkannya? Aku mencoba untuk menjauh, untuk melupakan perasaan ini. Namun, semakin aku mencoba, semakin aku terjebak dalam perasaan yang sama. Seolah-olah hatiku menolak untuk melepaskan. Aku membayangkan bagaimana rasanya jika dia tahu perasaanku. Apakah dia akan menjauh, atau justru mendekat? Namun, semua itu hanya ada dalam pikiranku. Aku menulis tentangnya, tentang perasaanku yang tak pernah sampai. Menulis menjadi pelarianku, satu-satunya cara untuk menyalurkan perasaan ini. Karena aku tahu, aku tak akan pernah bisa mengatakannya langsung padanya. Aku hanya bisa diam dan menahan semuanya sendiri. Tapi mungkin, inilah caraku mencintai. Dalam diam, tanpa harapan, tapi penuh ketulusan. Aku tahu, mencintai dalam diam adalah pilihan yang menyakitkan. Tapi aku juga tahu, ini adalah satu-satunya cara agar aku tetap bisa berada di dekatnya. Meskipun hanya sebagai teman, aku sudah cukup bahagia. Karena setidaknya, aku masih bisa melihat senyumnya setiap hari.
You may also like
Slide 1 of 8
Remember?  cover
My Cold Prince cover
My Perfect BoyFriend cover
Penghianatan seorang Sahabat [Complited] cover
Berjalan Bersama Bayangmu cover
You're Here, But Not For Me cover
Regrets of Love cover
Sekali Lagi (End)  cover

Remember?

15 parts Complete

•COMPLETED• Apakah kau ingat? Saat kau berkata kau mencintaiku? Aku mengingatnya. Aku ingat saat hatiku berdebar keras dan wajahku bersemu merah. Aku ingat saat kau tertawa. Aku ingat bahwa tawamu adalah hal terindah dalam hidupku. Tawamu, senyumanmu, wajahmu, suaramu, matamu, dan semua hal dari dirimu. Aku mencintai itu semua. Dan terutama. Aku mencintaimu. Dengan sepenuh hati kecilku. Tapi kenapa kau melakukannya? Kenapa kau meninggalkan aku? Apakah itu salahku? Apakah karena aku kau memilih untuk pergi? Jika benar, kumohon maafkan aku. Aku tidak bisa melakukan apapun. Kecuali mendekap seluruh kenangan tentang dirimu. Tapi ketahuilah, dimanapun kau berada, aku akan selalu mencintaimu. ••••• Ga pinter buat sinopsis yiha ;-; Mungkin agak aneh diawal, tapi semoga ntar nggak aneh lagi :) ••••• !WARNING! Cerita ini ditulis oleh anak berumur 13 tahun yang menyedihkan. Aku tidak menyarankan kalian untuk membaca ini, tapi aku akan berterimakasih atas waktu yang kalian luangkan untuk membaca ini.