[COMMISSION] A Promise We Kept | HelVid
  • LECTURAS 50
  • Votos 6
  • Partes 2
  • LECTURAS 50
  • Votos 6
  • Partes 2
Concluida, Has publicado abr 21, 2018
Contenido adulto
[COMPLETED]
Kala itu, keduanya menautkan jari. Berjanji untuk menjadi pasutri. Bertahun-tahun kemudian, janji itu bertranformasi, menjadi luka di hati-namun tidak pernah terlupa untuk ditepati. 

Romance, hurt/comfort, a commissioned story for Hyldegarde. Deskripsi karakter bisa dilihat pada bagian pertama cerita ini.
Todos los derechos reservados
Regístrate para añadir [COMMISSION] A Promise We Kept | HelVid a tu biblioteca y recibir actualizaciones
O
Pautas de Contenido
Quizás también te guste
Quizás también te guste
Slide 1 of 10
The Perfect Chaos cover
CINTA YANG MENYEMPURNAKAN (TELAH TERBIT) cover
REGATHAN [END] cover
(Re) - Married (completed) cover
Avenoir (BL19+) [COMPLETE] cover
A Second Chance #Brotherhood 3 (Complete) cover
Love ? cover
Love You More cover
My First Crush [End] cover
Catch The Bride cover

The Perfect Chaos

17 Partes Continúa

"Gue suka lo." Asha terdiam. Maniknya menatap laki-laki di hadapannya dengan napas tercekat. Hujan rintik-rintik membasahi trotoar, suara kendaraan di kejauhan samar-samar terdengar, tapi semua itu menghilang di kepalanya. Yang tersisa hanya Ren. Dengan kemeja sedikit kusut dan rambut yang basah karena hujan, laki-laki itu menatapnya dengan ekspresi yang sulit dijelaskan. Campuran antara kesungguhan dan... sesuatu yang lain. Bercanda, mungkin? Atau ini hanya permainan lain darinya? "Gue serius, Asha." ulang Ren, lebih pelan kali ini. "Jadi, lo mau pergi lagi atau mau dengerin gue?" Asha menelan ludah. Setengah dari dirinya ingin berbalik dan pura-pura tidak mendengar apa pun. Setengahnya lagi... ingin tahu kelanjutan dari kata-kata Ren. Hidupnya sudah cukup kacau sejak laki-laki itu masuk ke dalamnya. Perjodohan yang aneh, konflik yang semakin rumit, dan sekarang... perasaan yang mulai sulit diabaikan. Mungkin, ini bukan tentang siapa yang jatuh cinta lebih dulu. Mungkin, ini tentang siapa yang lebih dulu mengakui bahwa mereka sudah kalah dalam permainan ini.