Mengikhlaskanmu adalah caraku bertahan dan ketulusanku adalah perjuanganku melawan pesakitanku Senyum miris tercetak dibibir tipisnya. Tubuhnya kaku dan bibirnya terasa kelu untuk menyuarakan rintihan kesakitannya. Dia kesakitan namun senyuman bahagia tak pernah luntur dari bibir kelunya. "Sia-sia!" kata tersebut berdengung dikepalanya, berdengung sampai dasar hatinya meraungkan kata sakit yang tak terkira. "Aku tak bisa sepenuhnya mencintaimu tanpa kesakitan" WARNING!! Ini cerita picisan, kalau tidak suka dan mulai merasa mual dan ganguan lainnya tolong tinggalkan cerita ini tanpa hujatan!!All Rights Reserved
1 part