Dimana ada Ginpachi-sensei. Disitu ada 3Z
  • Reads 1,444
  • Votes 145
  • Parts 4
  • Reads 1,444
  • Votes 145
  • Parts 4
Ongoing, First published Apr 25, 2018
Hanya keseharian anak-anak, bapak-bapak, ibu-ibu, dan kakak siskon yang saya hormati. Juga chat'an tak bermutu yang didasari atas kekukeran.

Bukan. Bukan kuker buat nanak nasi.
(Itu Rice Cooker.)
All Rights Reserved
Sign up to add Dimana ada Ginpachi-sensei. Disitu ada 3Z to your library and receive updates
or
#288gintama
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
Dosa Ku cover
Rafa  cover
Kesayangan Bunda cover
After Graduation cover
The Best Of Miracle cover
He Fell First and She Never Fell? cover
antagonis wife [TERBIT] cover
Kisah Tak Sempurna cover
The Qonsequences cover

𝐒oerabaja, 1730

38 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias tersenyum angkuh. *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.