Meng Xiang Jia, putri dari kerajaan Cu harus kehilangan negara dan keluarganya karna tuduhan dari Kaisar bahwa keluarganya melakukan pengkhianatan, dibunuh oleh Jendral besar nan gagah Kekaisaran Xiang, Ding Jian Rui.
Ketika yang tersisa dari kerajaan Cu hanyalah dirinya seorang, di depan sang Jendral, Ding Jian Rui dia berdiri dengan tanpa rasa takut melotot kearah sang jendral. "Ding Jian Rui! Kau bajingan, berani sekali kau membunuh keluarga kerajaan Cu kami!!!",
Pria itu memberinya seringaian, "Oh? Benarkah? Apa ada peraturan yang mengatakan bahwa pengkhianat tidak boleh dibunuh? Putri Cu, Meng Xiang Jia, hadapilah kematian-mu dan temui keluarga-mu..",
"Dengarkan dekrit dari Kaisar!!!", Seorang pria tergesa-gesa berlari masuk.
Ding Jian Rui berlutut menerima titah, Meng Xiang Jia engan. Tapi dipaksa berlutut oleh pria itu, Jendral Ding.
"Kerajaan Cu tidak terbukti melakukan kejahatan ataupun pengkhianatan, mengakibatkan kerugian yang begitu besar bagi kerajaan Cu. Meminta Jendral Besar Ding membawa anggota kerajaan yang tersisa ke istana untuk menemui Kaisar..",
Keduanya pergi, bersujud di depan Kaisar Xiang, Yu Po Shan. Pria 30 tahun itu sekilas tersenyum menyeringai, "Telah membuat putri Cu kehilangan begitu banyak keluarga dan saudara, Jendral Ding telah melakukan kesalahan besar, bagaimana jika begini saja. Kaisar ini akan menganugerahi kalian sebuah ikatan, suami dan istri..",
"Apa?!!!"
Dihamilin sama mantan? Si mantan udah punya tunangan pula!!
"Saya akan menikahi kamu."
"Lalu bagaimana dengan istri anda?"
"Kita akan menikah siri."
***
Di setiap malam Leila selalu menggaungkan akan kerinduannya terhadap kekasih masa kecilnya yang ia tinggalkan begitu saja usai badai menerjang keluarga kecilnya. Namun, tepat ketika perpisahan mereka menginjak tahun ke-14 mereka kembali dipertemukan dengan keadaan berbeda.
Kekasih masa kecilnya, orang yang dulu selalu mengutarakan janji bahwa hanya Leila yang senantiasa terukir di hatinya, tidak akan pernah ada perempuan lain menyingkirkan nama Leila di hatinya, nyatanya di depan mata Leila sendiri, mereka berpelukan seraya membicarakan masa depan mereka.
Seolah belum cukup dengan kekisruhan dalam keluarganya di masa lalu serta mendapat fakta bahwa kekasih masa kecilnya yang tidak pernah hengkang dari hati dan pikirannya, semesta menggoreskan kembali luka yang belum sempat mendapat obatnya.
Tepat di malam setelah gala premiere film dari novelnya, dirinya menghabiskan malam panas yang tidak pernah sekalipun hadir dalam benaknya bersama kekasih masa kecilnya.
Menyatukan mereka yang sempat berpisah belasan tahun lamanya.