-.-.- "Lu pernah mikir gak sih kenapa lo sama gue jadi kenal?" ucap Vanno mengeluarkan pertanyaan yang muncul dalam pikirannya. Ucapan Vanno kali ini berhasil memecah keheningan yang baru saja akan terbentuk. Vanno sekilas melirik Zee yang masih bungkam. Biasanya gadis itu langsung menanggapi ucapan Vanno cepat, bahkan sering sekali memotong ucapan Vanno. Ia tampak mengerutkan dahinya mendengarkan pertanyaan Vanno barusan. Ck Apa gadis itu mau mengejek Vanno lagi? "Lo sama gue? kenal? gue rasa gue nggak kenal lo juga sebaliknya." Zee "Lo apaan sih, kalau orang omong tuh dicerna dulu pake otak, jangan cuma ngasal buka mulut" "Loh kok lu malah ngatain gue?" "Dimananya ngatain? makanya dicena dulu, pahami dulu. Elu tuh ya diajak mikir aja susah amat sii??" "Elu tuh belibet ngomongnya." "Belibet dimananya? otak lo cethek" "Kaya lo enggak aja" "Ck tau ah lo. Bikin crewet aja lu. Omongan gue tu mahal" "Siapa suruh lu nanggepin? Biasanya aja kalau diajak omong orang lain lu cuma diem, kaya patung." "Karna lo itu rese" ucap Vanno yang membuat perdebatannya bersama Zee akan segera tersambung lagi. "Rese? gue rese? dimana gue rese?" tanya Zee protes. Kali ini ia bangkit dari posisi duduknya dan mendekat ke Vanno seakan menantang. Sedangkan Vanno hanya menampakkan wajah datarnya. "Rambut kuncir lo RESE!"
9 parts