(Bukan) Indah Pada Waktunya (Proses Penerbitan)

"Arlan jangan."

"Tenang lah Alya."

"Bagaimana jika aku... "

"Ssttt.. aku akan tanggung jawab, kamu percaya sama aku, kan?"

"Ya aku percaya."

...

"Arlan a.. aku ha.. hamil."

"Jangan bercanda Alya."

"Aku serius. Ini, lihat sendiri bahkan aku mencobanya beberapa kali."

"Bagaimana bisa?"

"Itu bisa karna kita melalukannya."

"Tapi kita hanya sekali melakukannya."

"Dan kamu mengeluarkannya beberapa kali di dalam."

"Aku belum siap menjadi ayah."

"Apa maksud mu?"

"Gugurkan Alya"

"Apa!!"

"Sungguh brengsek kamu Arlan! Mana janji kamu dulu!"

"Maka ambil lah uang ini."

"Kamu akan menyesalinya suatu saat nanti! Dan jangan harap aku akan memaafkan mu, aku tidak butuh uang mu. Aku bisa hidup sendiri dan.. terima kasih Arlan kamu telah menghadirkan dia di hidupku"

"..."

....

"Bundaaaa."

"Ada apa sayang?"

"Bunda di mana ayah El dan Illa?"

"Kenapa ayah nggak pulang-pulang bunda?"

"Tapi teman-teman El bilang kami nggak punya ayah."

"Jangan dengarkan mereka sayang."

"Iya bunda."

....

Alya Rahmania Cinda yang harus menanggung sendiri atas kesalahan yang ia buat dengan pacarnya. Karena pria yang menghamilinya tak mau bertanggung jawab. Mencoba untuk memulai hidup baru dengan kedua anak kembarnya dan menjauh dari masa lalunya yang menyakitkan baginya.

Tapi pertemuan yang tak di harapkannya itu terjadi. Seseorang dari masa lalu yang membuatnya sempat terpuruk dan nyaris mengakhiri hidupnya sendiri datang kembali membuat luka yang mulai kering itu membuka kembali.

akan kah takdir berpihak padanya atau ia harus berdamai dengan masa lalunya walau tak akan pernah ia lupakan seumur hidupnya...

Akan ada yang di privat ya jadi follow dulu biar bisa bacanya...