Gw Savira Amethysta. Anak bungsu dari dua bersaudara. Kakak gw? Namanya Kevin. Yang sering papa sebut sebut sebagai "Penerus Kara's Group", Salah satu perusahaan terbesar dinegara yang gw tempatin sekarang. Keluarga gw bahagia. Sangat sempurna! Tapi itu semua berubah 180 derajat. Ketika orang yang paling gw sayang, mama, dipanggil sama yang maha esa ketempat yang lebih baik. Keadaan berbalik. Sekarang? Gak ada lagi yang namanya sosok seorang ayah yang gw temuin di rumah. Beliau sibuk dengan segala urusan pekerjaannya. Kemana seorang papa yang ku kenal? Hampa. Kini tinggal aku, dan kakakku. Untungnya aku punya 6kurcaci. Disebut kurcaci bukan karna mereka pendek! Tapi karna kesetiaan, kekompakan dan kekeluargaan mereka yang bikin hari hari ku, ga hampa hampa banget! Dan ini kisah aku, kakakku, serta kehidupan sekolah ku dengan 6 kurcaci kesayanganku.
Casts Utama :
-Savira Amethysta
-Kevin Athviean
- Update dengan sistem 'suka suka gw' :v
Karna ide yang terlintas suka hilang datang serta labil 😂 dan kadang sibuk tugas sekolah, jd jarang typing 😌
- Mohon maaf jika banyak kesalahan dalam pengetikan seperti typo, salah ejaan serta penggunaan tanda baca dan kata yang kurang tepat. Dan disini gw pake bahasa non-baku alias bahasa santai.
Authornya pemula hehe, jadi masih banyak dan sering republish cerita dan penulisannya atau pengetikannya :v
- Authornya juga gak pandai bikin description. Buluq masa :((( ampun dah
- Cerita ini murni ide gw (nj) sendiri. Kalau emang ada nama pemeran, latar tempat, atau kejadian kejadian yang mirip dengan cerita, film atau hal lainnya, itu benar benar gak sengaja :"
Thank you buat yang support melalui klik favorite, baca, masukin reading list dan komen komen dicerita atau bahkan melalui doa 😂 terima kasih semuaaa 🌝✨
Xoxo, author Nj.
Alya 24 tahun, lulus kuliah dan langsung nyemplung ke dunia kerja di sebuah perusahaan tengah kota. Dia ceria, lincah, dan jago banget nyebarin good vibes. Semua orang suka sama dia... kecuali satu orang; Jati.
Team Leader divisi Teknologi Informasi itu terlalu kaku, terlalu serius, dan terlalu... aduh, kenapa Om satu itu tetep ganteng sih?
Dari awal ketemu di pantry, Alya langsung naksir. Tapi Jati? Datar, gak ada reaksi. Boro-boro bales godaan, ngeliat Alya pun kayaknya cuman sekadar formalitas. Tapi ya namanya juga Alya, makin dicuekin malah makin penasaran.
Alya mulai iseng. Tiap ada kesempatan, pasti nyari perhatian Jati. Lewat? Sapa. Lagi meeting? Kasih lelucon receh. Ketemu di lift? Langsung nyengir manis.
Jati mungkin ogah-ogahan nanggepin, tapi Alya tau pria ini gak sebeton itu. Kadang beliau ketauan nahan senyum, kadang ada lirikan sekilas, kadang juga beliau bales ledekan Alya dengan komentar pedes yang malah bikin Alya makin gemes.
Masalahnya ini bukan sekadar urusan crush biasa. Jati beda generasi, beda cara berpikir, beda kebiasaan, dan jelas beda gaya komunikasi. Tapi kalau udah urusan hati... siapa sih yang bisa ngatur?