Wanita di Atas Pusara

"Memang, apa enaknya menjadi korban cinta sepihak? Mencintai seseorang yang lebih mencintai pekerjannya, kuliahnya. Dan datang hanya ketika dia membutuhkan kita." Fira yang dari tadi bersitegang dengan sahabatnya, kini menyandarkan punggungnya pada tembok kelasnya.

"Hanya saja, aku tidak bisa marah, Fir. Aku bahkan tidak bisa tidak memulai percakapan dengan sapaan manis. Doakan aku. Jika tidak denganku cintanya dilabuhkan, aku berharap dia mendapatkan seseorang yang lebih sabar dari aku." Oca mengambil tasnya dan bergegas pergi kemanapun itu, asal dia bisa sendiri dan menguatkan hati.