Antologi Puisi Sri Wintala Achmad "Trilogi Ma'rifat Cinta"
  • LECTURAS 811
  • Votos 23
  • Partes 39
  • LECTURAS 811
  • Votos 23
  • Partes 39
Continúa, Has publicado abr 30, 2018
PUISI dimaknai oleh penyair sebagai media penuangan pengalaman empirik puitiknya. Dengan membaca puisi, seorang pembaca bukan sekadar menikmati keindahan bentuknya, melainkan pula dapat mencerap suatu pengalaman empirik puitik penyair baik yang tersurat maupun tersirat pada isinya. Dari sana, terjadilah interaksi kreatif antara apresian dengan sang kreator.
	Kehadiran puisi akan bernilai lebih, bila mampu menggugah imajinasi dan kontemplasi pembaca untuk menangkap makna di dalamnya. Sehinga peran puisi yang digubah oleh seorang penyair dapat memberikan inspirasi dan pencerahan bagi pembaca. Dengan demikian, puisi bukan sekadar rangkaian kata-kata indah, namun tidak memberikan kontribusi apapun dalam kehidupan.
	Melihat peran puisi dalam kehidupan, maka Antologi Puisi Pelajaran di Hari Sabat dihadirkan di ruang apresiasi publik. Dengan harapan, antologi puisi yang menghimpun karya-karya gubahan dari tahun 2006 hingga 2015 ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap kehidupan manusia. Sekalipun banyak orang sinis mengatakan, "Puisi tidak akan sanggup mengubah dunia!" Hal terpenting lainnya, semoga kehadiran antologi puisi ini dapat memberikan warna lain dalam dunia kesusastraan Indonesia.
Todos los derechos reservados
Tabla de contenidos
Regístrate para añadir Antologi Puisi Sri Wintala Achmad quot;Trilogi Ma'rifat Cintaquot; a tu biblioteca y recibir actualizaciones
or
#528poetry
Pautas de Contenido
Quizás también te guste
Aksara Tak Bertuan  de cahayakamila24
19 Partes Continúa
Di sini, tak semua kata harus rapi, tak semua rasa harus dijelaskan. Aksara Tak Bertuan adalah kumpulan puisi yang menggambarkan segala yang terbuang, tersembunyi, dan terlupakan, dari luka yang memar, cinta yang tak pernah cukup, hingga amarah yang membakar jiwa. Di antara harapan yang terkikis, ada kejujuran yang sulit diungkapkan, korupsi yang merusak keadilan, dan sindiran tentang dunia politik yang kadang lebih mirip drama sinetron daripada kenyataan. 🎭 Dari ketidakpastian hingga kebenaran yang terlupakan, Aksara Tak Bertuan menyajikan sebuah kekacauan yang justru memberi kebebasan. Di sini, tidak ada yang terlalu lurus, tak ada yang terlalu indah, hanya kata yang menari liar, bebas dari aturan dan batas. Catatan penting: Jangan dijiplak, ya. Nanti aksaranya ngamuk, lompat dari kertas, terus nendang-nendang inspirasimu! 😜✨ Berkaryalah dengan hati, biar karyamu punya nyawa sendiri, bukan cuma bayangan dari karya orang lain. Kalau gagal? Nggak apa-apa, yang penting nggak nyontek! 💪 Disclaimer: Puisi ini random banget, tergantung isi hati, pemikiran, dan mood penulis. Jadi, kalau tiba-tiba ada puisi galau di tengah-tengah puisi yang lucu, jangan kaget! Penulisnya kadang nulis sambil merenung, kadang sambil ngemil mie instan. Hasilnya? Ya begini, aksara rasa bumbu spesial, dan ya... Kadang ada keresahan penulis soal dunia. Kadang ada tentang cinta, kadang ada tentang harga cabai naik, kadang juga ada tentang pemilu yang bikin pusing. 🤷‍♀️ Penulisnya bebas banget Kalau lagi galau, puisinya nangis. Kalau lagi lapar, puisinya ngomongin keadilan sosial buat semua perut! 🍜✊ Warning: Puisi ini isinya sangat berat, jadi yang baca jangan baperan, ya. Kalau tiba-tiba galau atau tersinggung, itu artinya puisinya kena di hati kamu. Jangan salahin penulisnya, salahin perasaanmu sendiri! 😜❤️ Apalagi kalau udah berbau agama atau politik, hati-hati kalau tiba-tiba merasa disindir. Ingat, ini puisi, bukan kode keras buat hidup kamu! 😉✨
Quizás también te guste
Slide 1 of 10
Aksara Tak Bertuan  cover
Rengkuh Rasa, Remuk Raga cover
30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING] cover
My SIN (GXG iam Lesbian)  cover
Renjana cover
Arrogant vs Crazy  cover
Kumpulan Puisi Berantai yang bikin Ngakak cover
The Queen Sheyna (END) cover
အချစ်၏ဟန်ပန်-𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒚𝒍𝒆 𝑶𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆(Complete) cover
Rembulan Yang Sirna cover

Aksara Tak Bertuan

19 Partes Continúa

Di sini, tak semua kata harus rapi, tak semua rasa harus dijelaskan. Aksara Tak Bertuan adalah kumpulan puisi yang menggambarkan segala yang terbuang, tersembunyi, dan terlupakan, dari luka yang memar, cinta yang tak pernah cukup, hingga amarah yang membakar jiwa. Di antara harapan yang terkikis, ada kejujuran yang sulit diungkapkan, korupsi yang merusak keadilan, dan sindiran tentang dunia politik yang kadang lebih mirip drama sinetron daripada kenyataan. 🎭 Dari ketidakpastian hingga kebenaran yang terlupakan, Aksara Tak Bertuan menyajikan sebuah kekacauan yang justru memberi kebebasan. Di sini, tidak ada yang terlalu lurus, tak ada yang terlalu indah, hanya kata yang menari liar, bebas dari aturan dan batas. Catatan penting: Jangan dijiplak, ya. Nanti aksaranya ngamuk, lompat dari kertas, terus nendang-nendang inspirasimu! 😜✨ Berkaryalah dengan hati, biar karyamu punya nyawa sendiri, bukan cuma bayangan dari karya orang lain. Kalau gagal? Nggak apa-apa, yang penting nggak nyontek! 💪 Disclaimer: Puisi ini random banget, tergantung isi hati, pemikiran, dan mood penulis. Jadi, kalau tiba-tiba ada puisi galau di tengah-tengah puisi yang lucu, jangan kaget! Penulisnya kadang nulis sambil merenung, kadang sambil ngemil mie instan. Hasilnya? Ya begini, aksara rasa bumbu spesial, dan ya... Kadang ada keresahan penulis soal dunia. Kadang ada tentang cinta, kadang ada tentang harga cabai naik, kadang juga ada tentang pemilu yang bikin pusing. 🤷‍♀️ Penulisnya bebas banget Kalau lagi galau, puisinya nangis. Kalau lagi lapar, puisinya ngomongin keadilan sosial buat semua perut! 🍜✊ Warning: Puisi ini isinya sangat berat, jadi yang baca jangan baperan, ya. Kalau tiba-tiba galau atau tersinggung, itu artinya puisinya kena di hati kamu. Jangan salahin penulisnya, salahin perasaanmu sendiri! 😜❤️ Apalagi kalau udah berbau agama atau politik, hati-hati kalau tiba-tiba merasa disindir. Ingat, ini puisi, bukan kode keras buat hidup kamu! 😉✨