Story cover for The first coffe   by Selviaariyadi
The first coffe
  • WpView
    Reads 292
  • WpVote
    Votes 50
  • WpPart
    Parts 7
  • WpView
    Reads 292
  • WpVote
    Votes 50
  • WpPart
    Parts 7
Ongoing, First published May 01, 2018
Kopi pertama pagi ini, pria itu mengangkat cangkir dan mendekatkannya ke mulut, ada rasa hangat menyenangkan yang mengalir dari tenggorokan ke perutnya,kafein harian yang selalu disukainya .

Dia sudah mencoba begitu banyak jenis kopi dari berbagai kedai kopi di kota nya Yogyakarta. 
tapi baru kali ini dia datang ketempat ini membuatnya merasa sedikit menyesal karna sudah melewatkan kopi terenak yang pernah dicicipinya. 

"Kopi selalu sama" katanya. 

Selalu ada alasan kenapa ia bilang begitu kepada dirinya dan orang lain , termasuk si pembuat kopi terenak ini. 

"Siapa dia?" tanya nya.
All Rights Reserved
Sign up to add The first coffe to your library and receive updates
or
#491jatuhhati
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Berlari Untuk Menyerah [TERBIT CETAK] cover
My Love Is Hippopotamus cover
S2: After Engagement  cover
Cinta Secangkir Kopi cover
Cafein Love | JAKE enhypen [ END ] cover
Our Coffee (Completed) cover
Kopi & Deadline (On Going) cover
Gege dan Sumini [END] cover
CAPPUCCINO  cover
Savage Love❕( On Trakteer ) cover

Berlari Untuk Menyerah [TERBIT CETAK]

44 parts Complete Mature

SEGERA NAIK CETAK Riani dan Danu menganggap bahwa satu sama lain adalah teman minum kopi paling asik yang pernah ditemui. Kopi hitam yang pekat semakin mengikat mereka. Dua insan tak saling kenal bertemu menghabiskan waktu semalamam berharap mampu mengangkat kepahitan. Gejolak rasa mulai muncul namun apakah ada perubahan jika mereka terus berlari untuk menyerah. Danu pernah berkata, "The smell of coffee is almost the same as the smell of love, because love has a taste like the enjoyment of coffee." Sejak saat itu Riani merasa bahwa pria itu menyadarkan bahwa setiap ampas yang tersisa di cangkir menyisakan kenangan yang indah. Dan tentang esensi setiap kup kopi mampu membuka pikiran akan hal besar. Segala kalimat yang tak pernah terucap akhirnya muncul kepermukaan. Kejujuran besar kian terungkap. Masalah demi masalah kian menemukan titik akhir. Hingga tersadar pertemuan singkat itu menyisakan sebuah keputusan besar, untuk memperbaiki yang telah rusak dan menjalani kisah yang mulanya tak diharapkan. Berlari Untuk Menyerah.Copyright©2018-2020. Aila Radit