"Mohon maaf. Saya tidak bersedia untuk pacaran. Saya bukan lagi anak SMA yang bertahun-tahun pacaran and end up with nothing. Jika kamu sungguh mencintai saya, Lamar saya kepada orang tua saya"
Jangan tertipu. Itu bukanlah kalimat permintaan. Tapi merupakan kalimat Penolakan.
Firla Ishana Saphira, calon dokter itu selalu menggunakan kalimat tersebut untuk menolak pria yang menyatakan cinta kepada dirinya.
Beberapa pria yg telah mendengar kalimat ini sebelumnya akan langsung menghilang begitu saja. 25 diantaranya nekat melamar kepada orang tua shana. Mereka berasal dari berbagai kalangan. Ada yg berprofesi sebagai pengusaha, pegawai BUMN, dokter spesialis, perwira dari angkatan darat, udara, kepolisian. Sayangnya, orang tua Shana menolak lamaran mereka semua. Alasannya? Tidak ada yg tau. Tapi Shana akan melonjak berseru kegirangan tiap kali orang tua nya menolak pria yg melamar dirinya. Dia bisa lepas dari jeratan pria melalui tangan orang tuanya tanpa harus merasa bersalah dengan pria tersebut. Ya, Shana tidak butuh pria. Siapa yg butuh kalau dia sudah sangat bahagia dengan hidup yg dijalani nya saat ini? Bagi Shana, berurusan dengan pria hanya akan membawa penderitaan. Love is Bullshit, prinsip itu yg membuat Shana menjadi wanita yang berhati dingin dan sangat menghindari ikatan percintaan.
Tidak ada yg menyangka bahwa sikap Shana sehari-hari yg sangat ramah, hangat dan welcome dengan setiap pria yang mencoba mendekatinya akan sangat berbanding terbalik dengan hatinya yg membeku dan tak dapat disentuh laki-laki manapun layaknya Kutub Selatan. Begitulah Shana, baginya 'No love, no problem'.
Hingga beberapa pria tampan, Perwira dari Akademi Kepolisian, masuk ke dalam kehidupan Shana dan mulai menimbulkan banyak kekacauan pada kehidupan damai yang selama ini selalu dijaga oleh Shana.
Adakah yg mampu menembus pertahanan Shana? Bagaimana caranya menaklukkan dinginnya Kutub Selatan yang nampak bagai Gurun Sahara?
Based on true story.
Fara Sahda Izdihar, seorang muslimah yang menduduki bangku kelas dua SMA. Ia tumbuh di lingkungan pesantren milik Umi dan Abi-nya.
Memilih untuk tidak mengikuti jejak kedua orang tuanya dengan menjadi seorang santriwati, karena keinginan Fara yang ingin merasakan bagaimana rasanya menjadi remaja yang menduduki bangku putih abu seperti Kakak laki-lakinya.
Hampir dua tahun menjadi siswi SMA, kejanggalan mulai muncul setelah acara study tour yang diadakan sekolah Fara, di Yogyakarta selesai.
Sepulang dari study tour, perlahan kejadian dan hal-hal yang tertulis dalam Lauhul Mahfudz miliknya mulai terjadi, seseorang berpakaian hitam yang selalu mengikutinya ke mana pun ia pergi, serta masalah lain yang ada di sekolah dan pesantren, membuat Fara hampir menyerah.
Namun karena setiap ujian yang diberikan Allah pada hambanya seimbang dengan kemampuannya, Fara bertekad untuk terus mengupas teka-teki yang muncul, mencari jawaban dari setiap masalahnya dengan dibarengi do'a disepertiga malam. Takdir yang sudah ditentukan jauh dari ribuan tahun yang lalu, pasti sudah Allah rangkai yang terbaik untuk hambanya.
"Ya Allah, aku tau jika semua yang terjadi terhadapku adalah kehendak-Mu. Semua yang sudah terjadi, sudah menjadi takdir untukku, namun andai takdir yang bersifat mubrom itu dapat menjadi muallaq, bolehkah aku mengubahnya dengan usahaku?"
Dengan do'a yang selalu Fara ucapkan di sepertiga malam, Fara berharap masalahnya akan selesai dengan mudah. Lalu bagaimana jika masalah itu tak pernah berujung?
Mevelo 20 DAYS with
Bookoffice Official X Sassieproject.
Start : 23 Maret 2023
Finish : 10 April 2023