Kita tahu bahwa manusia dikarunia akal budi pekerti untuk dapat berpikir dan menalar segala sesuatu. Manusia menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Semua baik adanya untuk membantu dan mempermudah hidup dan kehidupan manusia sendiri. - Ironisnya, sebagian manusia terlalu serius eh bahkan sampai pada titik ingin menggantikan Tuhan? Benarkah begitu? Mari sila potret praktik beragama saat ini terutama di Indonesia. Maksud menggantikan lebih tepatnya pada peran yang seharusnya adalah otoritas-Nya. - Tak ayal, manusia berani mengatasnamakan Tuhan dalam berbagai keputusan dalam kehidupan bermasyarakat. Sekalipun , dampaknya terjadi perpecaha, permusuhan bahkan pertumpahan darah. - Menurut penulis, sebenarnya jika manusia menurunkan egoisme, fanatisme dan dominasinya mengingat Tuhan adalah Yang Maha Kuasa maka tidak akan terjadi banyak penyimpangan. Apa salahnya manusia merunduk dan menyerahkan hidupnya ke dalam pengasihan dan perkenaan Tuhan? Selow saja, manusia tidak perlulah terlalu serius menalar Tuhan. Siapakah kita ini?