Kadang, takdir begitu indah, tapi kadang pula, takdir begitu pahit, namun sepahit-pahitnya takdir kita harus menerimanya, karena sesuatu yang indah itu datangnya setelah badai. Kita tidak akan merasakan kebahagiaan yang teramat sangat, jika kita belum merasakan susahnya menerjang badai. Layaknya pelangi, pelangi akan muncul sesudah badai datang. Badai yang begitu menyeramkan dan sangat menganggu, namun setelahnya, akan muncul pelangi yang indah. Begitulah hidup, kita tidak boleh berhenti memaknainya, dan bersyukur.
Dan saat ini, takdir terindah dalam hidupku adalah aku yang bertemu dengan lelaki sempurna yang bernama; Angkasa.
Elliot Jensen and Elliot Fintry have a lot in common. They share the same name, the same house, the same school, oh and they hate each other but, as they will quickly learn, there is a fine line between love and hate.